17 Juli 2021

naik gunung sibayak sama istri

Dulu pernah berpikir enaknya kalo nikah sama sesama pecinta alam, bisa naik gunung bareng, jalan-jalan bareng, dan berpetualang bareng. Ternyata takdir berkata lain, istriku ini bisa dibilang hampir ga pernah bertualang. Paling dia pernah ke tangkahan yang katanya jalannya sulit dan itu yang dia ulang-ulang selalu. Bahkan setelah menikah barulah dia pernah jalan-jalan ke samosir sampai ke rantau. Mulailah dia sedikit teracuni bahwa suaminya hobi bertualang.


Puncaknya adalah waktu film AADC2 dimana waktu itu nicholas saputra mengajak jalan-jalan dian sastro di situ saya mulai meracuninya untuk ngajak bertualang (dian sastro sama nicholas saputra) aja suka jalan-jalan. Kemudian ada film GIE yang juga ada sedikit travelingnya. Jadi saya mengajaknya naik ke gunung Sibayak. DAN DIA MAU. Sebenarnya sekitar dua tahun sebelumnya kami pernah ke kaki gunungnya. Waktu itu dia nemenin saya lomba lari. Jadinya seminggu itu kami mempersiapkan diri untuk perjalanan.

Ilmu membuat perjalanan yang udah dipelajari dari SMA pun mulai dipake lagi. Anak-anak udah dihubungi sama neneknya untuk dititipin sebentar. Rencananya memang kami hanya pergi setengah hari saja. Hari Sabtu jam 6 perjalanan dimulai. Dengan motor (kalau di medan kereta) kami berangkat berdua. Sayangnya saya salah pilih jalan awalnya kami pergi lewat sidebuk-debuk untuk ke pos pendakian. Ternyata jalannya Masya Allah hancur kali terutama setelah masuk ke pertamina. Akhirnya gambling kami putar balik ke arah berastagi lewat gundaling farmstead. Ternyata jalannya bagus. 


Akhirnya sampai di pos pendakian, kami mendaftarkan, sekaligus menitipkan motor. Disitu mulailah kami berjalan. Awalnya dia ngos-ngosan padahal masi jalanan aspal. Agar semangatnya ga kendor saya bilang aja ini perjalanan masih jauh. Biar ga mematahkan semangatnya. Terakhir tasnya pun saya bawakan. Hampir sejam pendakian sampailah kami ke kawah gunung sibayak. Pengen ngelanjutin sampai puncak siy tapi mengingat bahwa kami udah membuang waktu saat ke sidebuk-debuk dan ada anak-anak dirumah ya kami sampai sini saja. Kemudian kami turun kembali. Suatu saat nanti Insya Allah kami akan kembali ke sini bawa anak-anak juga.

(Karena kami pergi di masa pandemi Covid 19 saya sebelumnya sudah minta izin ke atasan saya dulu serta kami menggunakan masker di perjalanan, waktu naik siy engga karena ga ada orang sama bakal megap-megap nafasnya.) 








 

Tidak ada komentar: