28 Juli 2008

Poem

Dalam sebuah kenangan

Mahkota mawar luruh

Dedaunan berguguran
Terpaan angin menerbangkan kembang
Kabut menghalangi keindahan

Berjalan seiring waktu,
Kembali keindahan meniti harmoni
Tetesan embun menyejukkan
Terlukis dalam suatu kerjapan mata

Hari-hari terlewati
Bersama dengan perginya kenangan
Air mata yang menetes
Serta kesenangan yang kita lalui bersama

Membangun kembali kehangatan
Serta menggapai kembali binar telaga bening
Melupakan kesenyapan
Dan kesendirian yang dating

Mendengarkan kembali senandung indah
Yang dinyanyikan oleh sang angin
Serta menghadirkan kembali kenangan lalu
Saat bercanda dan tertawa bersama

Terkadang ada hal yang ingin kita lupakan
Saat pahit yang kita rasakan
Ketika persahabatan tak terjaga
Tak jadikan alas an, tuk lupakan kenangan
Tapi mengajarkan kita lebih dewasa
Serta indahnya makna persahabatan

Jangan kau tutup pintu ini
Pintu yang membawa kembali ingatan masa lalu
Biarlah ia terbuka..
Tuk mengingatkan kembali
Atas semua yang telah kita lalui bersama

Budi
Sekarang aku memimpikan sentuhan halus seorang wanita, suara nyanyian burung, bau tanah yang pecah di antara jari jemariku, dan warna hijau indah dari tenaman yang kurawat dengan telaten. Aku sedang mencari sebidang tanah untuk kubeli, yang akan aku penuhi dengan rusa dan babi liar dan burung-burung dan pohon kapas dan pohon sycamore dan aku akan membuat sebuah kolam, dan bebek-bebek akan dating, dan jika malam tib, ikan-ikan akan berenang ke permukaan dan menelan serangga ke dalam mulutnya. Akan ada banyak jalan setapak menuju hutan ini, dan aku dan kamu akan menyesatkan diri di tengah lekukan dan lipatan tanah yang lembut. Kita akan dating ke tepi kolam dan berbaring di atas rumput, dan akan ada sebuah papan kecil yang tidak mencolok, dengan tulisan: INILAH DUNIA YANG NYATA, TEMAN DAN KITA SEMUA BERADA DI DALAMNYA

Charles Bowden
Blood Orchid

24 Juli 2008

Mandalawangi Pangrango

Karya : Soe Hok Gie (Jakarta 19 Juli 1966)
Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang-jurangmu
Aku datang kembali
Kedalam ribaanmu, dalam sepimu dalam dinginmu
Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima daku
Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi
kau datang kembali
dan bicara padaku tentang kehampaan semua
Hidup adalah soal keberanian menghadapi tanda tanya
Tanpa kita bias menawar
Terimalah dan hadapilah
Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara
Aku terima ini semua
Melampaui batas hutan-hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu
Aku cinta padamu Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup

20 Juli 2008

Saya ragu ada orang yang menikmati kehidupan di tempat tinggi-menikmati dalam arti yang umum. Memang benar, ada kepuasan besar yang muncul dari perjuangan berat untuk mendaki, betapapun lambatnya. Akan tetapi, sebagian besar waktu seorang pendaki harus dihabiskan di kemah-kemah di tempat tinggi yang sangat kotor, tempat yang tidak memberikan hiburan apapun. Merokok tidak mungkin; makan membuat perut terasa mual; keharusan untuk membawa beban sekecil mungkin tidak memungkinkan kita untuk membawa bacaan, kecuali tulisan yang tercantum pada label makanan kaleng; minyak sardine, susu cair, dan obat anti racun berserakan di seluruh tempat. Kecuali pada saat-saat yang sangat pendek, yaitu ketika seseorang sedang tidak ingin menikmati kegembiraan, tidak ada yang bisa dipandang kecuali kekacauan di dalam tenda dan kulit bersisik serta wajah tak bercukur dari rekan-rekan sependakian-untungnya suara angin menutupi nafasnya yang tersengal-sengal. Dan yang terburuk adalah munculnya perasaan tidak ebrdaya total dan perasaan tidak mampu untuk menghadapi setiap keadaan darurat yang mungkin terjadi. Saya biasa menghibur diri sendiri dengan memikirkan, bahwa setahun yang lalu, gagasan bahwa saya bisa ikut dalam petualangan seperti saat ini sudah mampu membuat saya gembira-sebuah prospek yang tampak seperti mimpi yang tidak mungkin terwujud. Namun, ketinggian berdampak sama terhadap otak dan tubuh, pikiran seseorang menjadi tumpul dan pasif, dan satu-satunya keinginan saya adalah menyelesaikan tugas celaka ini untuk kemudian segera turun ke tempat yang lebih layak.

Eric Shipton
Upon That Mountain

04 Juli 2008

Karakteristik Seorang Pemimpin

Karakteristik Seorang Pemimpin



  • Mempunyai kemauan untuk memimpin
  • Memiliki moral yang tinggi
  • Menginspirasikan komitmen dan kerja sama
  • Menunjukkan energi gairah dan antusiasme
  • Terfokus dan mampu memfokuskan orang lain
  • Memandang masa depan dengan harapan dan optimisme
  • Mengambil resiko secara hati-hati
  • Jujur pada diri sendiri
  • Terus berjalan walaupun banyak hambatan
  • Mengambil perspektif jangka panjang
  • Mengundang input
  • Mentoleransi kekeliruan
  • Menetapkan standar dan tujuan
  • Tetap tenang saat diserang kritik
  • Memastikan orang untuk mempunyai sumber daya untuk melakukan pekerjaan
  • Percaya pada diri sendiri dan pengikutnya
  • Memulai perubahan daripada bereaksi terhadap perubahan
  • Mengambil tanggung jawab
  • Penuh ingin tahu dan fleksibel
  • Menguji asumsi secara konstan
  • Tidak mengontrol secara berlebihan
  • Memberi bawahan kebebasan untuk bertindak
  • Mentoleransi perbedaan pendapat
  • Percaya bisa mengubah dunia ke arah yang lebih baik
  • Melihat kesempatan dan tantangan
  • Membuat keputusan naluriah berdasarkan pengalaman
  • Meluangkan waktu untuk mengajarkan kepada orang sudut pandang mereka
  • Mempunyai sikap mengambil alih kesalahan
  • Ingin untuk menang
  • Tidak takut untuk bekerja berdampingan dengan orang-orang baik dan ambisius
  • Menginginkan masa depan yang lebih baik
  • Tidak menyalahkan orang lain
  • Mengetahui bidang dan pekerjaan mereka secara mendalam
  • Bekerja untuk menanamkan nilai pada pengikutnya
  • Mengorientasikan diri terhadap konsumen