29 Maret 2018

Continues Improvement demi Mencapai Zero Accident



Inovasi adalah penemuan hal baru yang berguna dan bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Menurut penulis inovasi juga berperan penting untuk menurunkan angka kecelakaan kerja/accident di perusahaan. Selama ini inovasi dikaitkan dengan teknologi baru yang dapat meningkatkan keuntungan ataupun menurunkan biaya. Dengan adanya upaya untuk terus berinovasi dalam hal menurunkan tingkat kecelakaan kerja, maka kemungkinan kerugian dari kehilangan jam kerja ataupun kerusakan peralatan dapat diminimalisir.
Di akhir tahun 2017 lalu saya mendapat kesempatan dari perusahaan untuk melakukan studi banding ke smelter di luar negeri. Ada hal menarik yang saya dapatkan dari kunjungan saya ke dua tempat di sana yang berhubungan dengan keselamatan kerja. Di tempat pertama rapat diawali dengan safety induction dari karyawan perusahaan tersebut. Di mana dijelaskan secara detail mengenai usaha dan pencapaian safety yang telah dilakukan perusahaan, alat pelindung diri yang harus digunakan, serta jalur evakuasi bila terjadi hal yang tidak diinginkan.
Esoknya dilakukan rapat di tempat kedua dimana peserta rapat hari pertama juga ikut. Saat rapat akan dimulai tiba-tiba ada interupsi dari karyawan perusahaan tempat pertama, dia menanyakan bila tiba-tiba ada kebakaran dia harus pergi ke mana. Ini merupakan sebuah bentuk sindiran halus yang dilakukan perusahaan pertama bagi perusahaan kedua. Padahal kedua perusahaan sudah cukup lama bekerja sama namun tetap harus saling mengingatkan tentang safety. Pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa ini adalah safety adalah prioritas utama dalam setiap aktivitas dimanapun berada.
Pemaparan di atas bisa menjadi salah satu inovasi dalam aktivitas safety. Bila selama ini setelah materi toolbox meeting baru dilakukan safety moment, maka bila kita ubah menjadi safety moment terlebih dahulu ketika peserta meeting masih lebih segar mungkin lebih dapat dicerna anggota meeting. Hal ini bisa meningkatkan konsentrasi dari operator di lapangan serta mempertegas bahwa safety merupakan prioritas pertama.
Inovasi lain yang dapat dilakukan adalah menjadikan pelaku accident menjadi duta dari peristiwa tersebut. Hal ini bukan bermaksud untuk menghakimi sang pelaku accident. Namun lebih kepada bagaimana kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut sehingga tidak terulang lagi. Contohnya bila accident itu terjadi saat melakukan kegiatan A. maka pelaku ataupun korban harus menjabarkan bagaimana hal itu bisa terjadi dan bagaimana penyelesaiannya. Jadi bila pada suatu saat kita akan melakukan kegiatan A tersebut kita ingat dengan pelaku accident di situ dan tentunya kita akan menjadi lebih mawas diri.
Menurut penulis accident harus selalu diingat, bukan untuk dilupakan. Kita harus menjadikan setiap accident sebagai pelajaran yang sangat berharga dan harapannya tidak akan terulang kembali. Dokumentasi terhadap accident yang telah lampau serta penyelesaiannya sebaiknya dibuat dan disosialisasikan secara rutin ke semua pegawai. Bila kita tidak mendokumentasikan dengan baik accident yang terjadi, maka ketika masuk pegawai baru yang masuk dan masih kurang pengalaman maka peluang terjadinya accident serupa sangat besar.
Inovasi lain yang bisa dilakukan adalah dengan lebih mendengarkan pendapat dari para operator di lapangan. Sebab mereka adalah obyek yang akan banyak melakukan pekerjaan di lapangan. Selama ini peralatan selalu menjadi isu utama (ataupun pembelaan diri) untuk tidak berlaku safety. Sehingga sudah sewajarnya para supervisor hingga stake holder memiliki concern yang lebih terhadap ketersediaan peralatan.
Begitupun dengan ketersediaan alat pelindung diri. Janganlah bosan untuk ‘berteriak’ terhadap masalah peralatan dan pelindung diri yang kurang lengkap. Jangan sampai karena sudah bosan ‘berteriak’ maka masalah ini akan hilang begitu saja dan dianggap selesai. Triknya adalah mencoba terus mengangkat masalah ini mulai dari seksi, kemudian dinaikkkan ke departemen hingga ke direktorat.
Selanjutnya adalah memastikan penerapan CAPA (corrective action and preventive action) dari sebuah kejadian terlaksana dengan baik dan konsisten. Ketika sebuah kejadian terjadi, maka dilakukan langkah penanggulangan dan pencegahan kejadian serupa terjadi ke depannya. Dikhawatirkan untuk mengejar batas pelaporan yaitu 2 x 24 jam, CAPA yang disiapkan ternyata akan menambah beban kerja terutama untuk operator yang ujungnya adalah tidak teraplikasinya dengan baik CAPA tersebut. Maka sebaiknya ketika kita mempersiapkan CAPA harus didengarkan suara dari obyek pelaku yaitu operator itu sendiri namun tidak mengurangi esensi dari pembuatan CAPA. Sehingga ada sebuah keterikatan dari operator untuk melaksanakan CAPA yang telah disepakati.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, pegawai mendapatkan banyak insentif yang diberikan perusahaan. Dampak yang penulis rasakan adalah meskipun beban kerja meningkat seiring dengan penambahan PIO dan kenaikan arus untuk mengejar target RKAP namun ada semangat berbeda yang ditunjukkan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa insentif memberikan ketenangan bagi karyawan untuk bekerja. Bila karyawan sudah bisa tenang dalam bekerja, bisa dilihat dari minimnya kejadian khusus ataupun trouble dalam 2 bulan belakangan ini. Penulis berharap ke depannya hal-hal semacam ini dapat terus dilakukan bahkan ditingkatkan lagi.
Inovasi yang juga bisa dilakukan adalah melakukan feedback rutin terhadap hasil temuan dari patrol. Selama ini masih sering didapatkan temuan patrol yang sifatnya berulang. Hal ini tentu menjadi cerminan kurang baik terhadap pihak yang dipatrol maupun yang mematrol. Temuan berulang merupakan bukti kekurang seriusan untuk menyelesaikan masalah yang ada di lapangan. Maka perlu dilakukan upaya untuk meminimalisir terjadinya temuan berulang seperti misalnya membentuk tim khusus maupun mengadakan rapat dengan pihak terkait agar tidak terjadi lagi temuan berulang ke depannya.
Berikutnya adalah melibatkan anak muda dalam aktivitas safety yang akan menimbulkan keterikatan dari mereka. Bentuk keterlibatan anak muda ini bisa dimulai dari mengajak untuk melakukan patrol, melakukan review potensi resiko dari WI yang selama ini belum terditeksi, maupun menginstruksikan mereka untuk membuat resensi buku bertemakan safety dan kemudian mempresentasikannya. Sehingga secara tidak langsung hal ini akan meningkatkan safety awareness mereka ke depannya.
Ketika safety awareness dari dalam sudah cukup baik, maka selanjutnya adalah memberikan safety influence bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan pot operasi. Contoh hal yang bisa dilakukan adalah pemberian safety induction bagi setiap orang di luar Inalum yang akan melihat pot operasi (bukan sebagai tamu) baik itu tentang APD yang wajib digunakan maupun emergency route bila terjadi hal yang tidak diinginkan. Hal ini menunjukkan ke pihak luar bahwa ada sebuah bentuk keseriusan dari pihak pot operasi terhadap safety.
Impian ke depan dengan terus dilakukan inovasi mengenai safety adalah adanya pandangan positif dari pemegang saham/pemangku kepentingan bahwa kesadaran safety dari insan Inalum telah mengakar kuat. Selama ini industri perminyakan maupun petrokimia yang terkenal memiliki budaya safety yang kuat. Semoga di masa yang akan datang industri pertambangan khususnya Inalum yang merupakan induk dari holding BUMN tambang dapat berdiri sejajar dengan perusahaan-perusahaan tersebut khususnya dalam hal safety awareness.

Salam safety…