27 Februari 2011

Harokatul Islamiyah

Kata Harakah menurut etimologi bahasa arab, diambil dari akar kata at taharruk yang artinya bergerak. Istilah tersebut kemudian saat ini populer dengan arti "Sekelompok orang atau suatu gerakan yang mempunyai suatu target tertentu, dan mereka berusaha bergerak serta berupaya untuk mencapainya. Suatu gerakan ini dapat dilakukan secara individual maupun secara berjama'ah. Suatu gerakan atau harakah dapat bersifat islami maupun tidak.

Harakah Islamiyah merupakan sebuah gerakan yang mempunyai tujuan untuk melayani, mengembangkan dan menegakkan Islam seusai dan terikat dengan ide maupun hukum Islam yang lahir sebagai refleksi pemahaman umat Ilsam terhadap perlu adanya sebuah jama'ah sebagai mana yang telah terjadi pada jaman Rasululah. Harakah Islamiyah berfungsi untuk menghimpun potensi umat Islam untuk digunakan secara optimal dalam rangka menegakkan agama Islam (Iqomatuddin).

Harakah Islamiyah terbentuk dari gerkan jama'ah dan gerakan da'wah yang bersifat wajib bagi seorang muslim sebagimana diungkapkan dalam beberapa surat dalam Al-Qur'an.
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh pada ma'ruf dan mencegah pada kemunkaran dan merekalah orang beruntung." (QS Ali Imron 104)

"Sesunggunya Allah menyukai orang-orang yang berjuang di jalannya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokok kuat.: (QS Ash-shof 4)

Dalam hadist, Rasulullah SAW mengungkapkan:
"Barang siapa yang tidak mementingkan urusan (kepentingan kaum muslimin) maka ia bukan dari golongan mereka" (HR Tabrani)

"Barang siapa yang keluar dari ketaatan dan memisahkan diri dari jama'ah, jika ia meninggal, maka meninggalnya itu dalam kesesatan jahiliyah" (HR Muslim)

Pelopor pergerakan Islam atau harakah Islamiyah adalah Taqiyuddin Ibnu Taimiyah (1263 - 1328) dengan sahabat sekaligus muridnya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (1292- 1350), yang kemudian diikuti oleh orang-orang setelah mereka seperti Jamaluddin Al-Afghani (1838 - 1897), Muhammad Abduh (1849 - 1905), Muhammad Rasyid Ridlo (1856 - 1935), dan Asy-Syahid Hasan Al-Banna. Al-Imam Yusuf Al-Qardhawi berpendapat pergerakan Islam berkembang seiring dengan berkembangnya hegemoni barat yang ingin mencengkram dunia.

Sebuah harakah islamiah harus memiliki tiga aspek yang menunjukkan identitas sebuah gerakan, yaitu.
1. Mempunyai target tujuan yang diusahakan dan hendak dicapai oleh sebuah harakah
2. Mempunyai bentuk pemikiran yang telah ditentukan oleh harakah dalam aktivitas perjuangannya.
3. Mempunyai arah dan kecenderungan tertentu pada orang-orang yang tergabung di dalam harakah tersebut.

Selain ketiga persayaratan di atas, agar suatu gerakan da'wah dapat disebut sebagai harakan Islamiyah, maka keanggotaannya harus pula dari kalangan Muslimin saja. Dalam beraktivitas dan berinteraksi dalam sebuah Harakah Islamiyah dan para aktivis-aktivis yang berbeda kelompok terdapat kaidah-kaidah yang harus dipahami sebelumnya.

Kaidah pertama : Kebenaran dikenal melalui hakikatnya, bukan melalui tokoh-tokohnya

Jika kita memperhatikan perselisihan-perselisihan dan pertentangan-pertentangan yang ada, maka kita akan dapati bahwa kebanyakan adalah bersumber dari sikap fanatik buta kepada kelompok tertentu, jama’ah, atau individu. Padahal kewajiban kita adalah mengikuti kebenaran apabila telah jelas dan menjadikannya di atas segalanya. Sesungguhnya kebenaran itu lebih berhak untuk diikuti. Kebenaran itu dikenal melalui hakikatnya; bukan melalui siap yang menyampaikannya. Para salafush shalih telah memperingatkan atas sikap fanatik sempit dan taklid buta.

Ibnu Mas’ud ra berkata, “Ketahuilah, jangan ada seorang pun di antara kalian yang taklid kepada orang lain dalam urusan agamanya, yaitu jika seseorang beriman ia ikut beriman dan jika orang itu kafir, ia ikut kafir. Hal ini karena sesungguhnya tidak boleh ada panutan dalam melakukan perbuatan buruk.” (Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlihi karya Ibnu Abdil Barri [2/114])   Imam Malik rahimahullah berkata, “Sesungguhnya aku hanya seorang manusia yang kadang salah dan kadang benar, maka perhatikanlah pendapatku. Apabila sesuai dengan Kitab dan Sunnah maka ikutilah, namun apabila bertentangan dengan Kitab dan Sunnah maka tinggalkanlah.” (Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlihi karya Ibnu Abdil Barri [2/32])

Sahabat Ali bin Abi Tahlib ra. pernah berkata, “Janganlah engkau mengenali kebenaran melalui tokoh-tokohnya. Akan tetapi kenalilah kebenaran lebih dahulu, niscaya engkau akan mengenal golongan yang berada pada kebenaran itu.”Ibnul Qayyim rahimahullah seorang ulama pelopop pergerakan berkata. “Pada setiap kelompok tentu terdapat kebenaran dan kebatilan/kesalahan. Kewajiban kita adalah menerima yang benar dan menolak yang batil. Barang siapa yang dibukakan Allah melalui metode ini, berarti ia telah dibukakan untuknya setiap pintu menuju ilmu dan agama, serta dimudahkan untuk memperolehnya.” (Thariqul Hijratain hal. 387)

Kaidah kedua : Tidak ada manusia yang ma’shum selain para Nabi

Kesalahan adalah hal yang lazim terjadi paad setiap manusia. Seluruh manusia, bahkan para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan ulama, tidaklah ma’shum. Orang yang ma’shum (bebas dari kesalahan dalam menyampaikan dan mengamalkan Islam) hanyalah para nabi dan rasul.
Rasulullah saw. bersabda : “Setiap keturunan Adam pernah berbuat kesalahan; dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang mau bertaubat.” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzi.Sanad hadits ini shahih.)

Kaidah ketiga : Melakukan kesalahan tidak mesti berarti berbuat dosa

Sebagian ahli bid’ah berpandangan bahwa kesalahan dan dosa merupakan dua hal yang lazim. Sementara ahlus sunnah berpendapat bahwa apabila seorang mujtahid salah dalam berijtihad, maka ia tetap diganjar dengan pahala dan tidak berdosa. Hal ini berdasarkan hadits Nabi : “Apabila seorang hakim (mujtahid) berijtihad lalu ijtihadnya itu benar maka baginya dua pahala. Akan tetapi  jika ijtihadnya salah maka baginya satu pahala.” (HR Bukhari)

Kaidah keempat : Tidak boleh mengikuti ijtihad yang salah meskipun pemiliknya mendapatkan udzur

Sesungguhnya ijtihad seorang mujtahid apabila telah jelas penyelisihannya terhadap kebenaran maka wajib untuk membuangnya dan harus mengambil kebenaran yang telah ditunjukkan oleh dalil. Hal semacam ini bukanlah berarti menjatuhkan posisi mujtahid tersebut, akan tetapi kebenaran itu lebih berhak untuk diikuti.

Imam Adz-Dzahabi berkata, “Seorang tokoh dari pemuka-pemuka ilmu apabila benarnya banyak, dikenal sangat memihak kepada kebenaran, luas ilmunya, menonjol kecerdasannya, terkenal keshalihan dan sifat wara’nya, serta mengikuti sunnah, maka kesalahan orang semacam ini dimaafkan. Kita tidak boleh menyatakan ia sebagai orang sesat, membuang pendapatnya, dan melupakan kebaikan-kebaikannya. Memang kita tidak akan mencontoh dia dalam hal bid’ahnya dan kekeliruannya, dan kita mengharapkan dia bertaubat dari kesalahannya.” (Siyaru A’lamin Nubala’ [5/279])

Demikian juga, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah berkata mengenai seorang tokoh muslim yang terkemuka, “Sungguh orang semacam itu salah dan keliru, tapi dalam hal itu ia dimaafkan, bahkan diberi pahala karena ijtihadnya. Sekalipun demikian, pendapat itu tidak boleh diikuti, kehormatannya tidak boleh dijatuhkan, dan kepemimpinannya tidak boleh dibuang dari hati kaum muslimin.” (I’lamul Muwaqqi’in [3/283])

Kaidah kelima :Tidak ada kemestian antara berselisih pendapat dengan berselisih hati

Perbedaan pendapat dan berbilangnya ijtihad adalah suatu hal yang alami karena tingkat pengetahuan, akal, dan karena adanya dalil-dalil yang terlihat kontradiktif serta tidak sampainya sebagian dalil kepada sebagian orang. Namun perbedaan ini tidak boleh menyebabkan hati menjadi saling berjauhan, pecahnya jama’ah, dan menghukumi orang yang menyelisihi dengan tanpa ilmu dan adil; karena para sahabat dulu juga pernah berselisih pendapat dalam banyak permasalahan, akan tetapi hati mereka tetap bersatu.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Banyak sekali dari kalangan salaf yang saling berbeda pendapat dalam banyak masalah. Tetapi tidak diketahui adanya seorang pun di antara mereka yang mengecam yang lain dengan mengatakan kafir atau fasiq atau telah berbuat maksiat.” (Majmu’ul Fatawa [3/230])

Kaidah keenam : Kesalahan dinilai sesuai tingkatannya

Sebagaimana diketahui, kesalahan adalah suatu kemestian yang terjadi pada manusia. Bahkan, orang-orang shaleh dan pembesar kaum muslimin juga tidak lepas darinya.

Sa’id bin Musayyib rahimahullah berkata, “Tidak ada orang yang mulia dan orang yang berilmu kecuali di dalam dirinya pasti ada aib. Akan tetapi, di antara manusia ada orang yang tidak patut untuk disebut-sebut aibnya. Maka barang siapa yang keutamaannya lebih banyak dari pada kekurangannya, maka kekurangannya tersebut tertutupi oleh keutamaan-keutamaannya.” (Al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir [9/100])

Apabila setiap orang yang salah kebaikan-kebaikannya disingkirkan maka hal ini akan menimbulkan kerusakan yang besar dan bahaya yang besar pula. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Apabila setiap orang yang salah atau khilaf langsung ditinggalkan dan kebaikan-kebaikannya dihancurkan, maka rusaklah ilmu-ilmu dan hukum, serta hilanglah pengetahuan-pengetahuannya.” (Madarijus Salikin [2/39])

Kaidah ketujuh :  Perkataan orang yang berselisih dan lawannya tidak dianggap

Fenomena saling melempar tuduhan antar-aktivis harakah dalam amal Islami hari ini kebanyakan faktor penyebabnya berasal dari sifat hasad dan semisalnya dari orang-orang yang sedang berselisih kepada lawannya. Hal ini bukan masalah baru dalam sejarah manusia, namun telah lama ada dan tidak ada seorang pun yang selamat darinya kecuali para nabi dan shiddiqin.

Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Perkataan orang-orang yang sedang berselisih, sebagian mereka kepada sebagian yang lain adalah tidak dianggap terlebih apabila telah nyata bahwa perkataan tersebut bersumber dari permusuhan dan hasad. Tidaklah selamat darinya kecuali orang-orang yang Allah jaga, dan saya tidak mengetahui satu masa yang pelaku-pelakunya selamat darinya kecuali para nabi dan shiddiqin.” (Mizanul I’tidal karya Adz-Dzahabi [1/111])


Kaidah kedelapan : (Kezhaliman tidak menghapuskan persaudaraan Islam)

Sebagian masalah perselisihan yang ada di antara para aktivis Islam bermula dari tuduhan yang zhalim dari seseorang kepada orang lain karena sebab tertentu, lalu orang yang tertuduh membalas tuduhan tersebut. Tindakan seperti ini justru memperuncing perselisihan dan menjerumuskannya ke jurang perpecahan. Kita tidak boleh lupa bahwa perbuatan zhalim saudara kita kepada kita tidak menjatuhkan hak-haknya atas kita, seperti ukhuwah, perwalian, haram menzhalimi dan memusuhinya.

Dalam masalah ini, Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya kezhaliman tidak memutuskan tali perwalian iman. Allah Ta’ala berfirman, ‘Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya.Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS Al-Hujurat [49] : 9-10)

Allah menjadikan tetapnya ukhuwah meskipun sudah memerangi dan berbuat aniaya. Ketahuilah bahwasanya seorang mukmin wajib untuk diberi perwakian meskipun dia telah menzhalimi dan menganiayamu. Sedangkan seorang kafir wajib untuk dimusuhi meskipun dia telah memberimu dan berbuat baik kepadamu.” (Majmu’ul Fatawa [28/209])

Kaidah kesembilan : (Pengisoliran harus ada alasan syar’i)

Termasuk penyebab terjadinya perpecahan di antara kaum muslimin hari ini adalah adanya fenomena saling mengisolir dan saling membelakangi di antara para aktivis Islam. Kebanyakan mereka memoles perilaku itu dengan polesan syar’I, padahal sebenarnya factor pendorongnya adalah karena kepentingan individu dan tidak ada korelasi sama sekali dengan pengisoliran yang syar’i.
Sebab, pengisoliran yang syar’i mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. Hendaklah motivasinya adalah ikhlas karena Allah
2. Hendaklah dengan cara yang syar’i
3. Kuatnya prediksi bahwa pengisoliran tersebut akan menyampaikan kepada apa yang dimaksudkan darinya.Sebab, pengisoliran bukan merupakan tujuan. Namun, tujuan yang dimaksud adalah tercegahnya orang yang diisolir dari perbuatannya dan agar dia tidak ditiru oleh yang lain. Maka jika pengisoliran yang dilakukan tidak menghasilkan tujuan ini, pengisoliran tersebut tidaklah diperintahkan, akan tetapi ta’lif (menjinakkan) hati adalah lebih utama untuk dikerjakan.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Pengisoliran yang syar’i merupakan salah satu tindakan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, sehingga tindakan yang baik ini benar-benar bersifat ikhlas karena Allah, sejalan dengan perintah-Nya sehinga benar-benar menjadi perbuatan yang ikhlas karena Allah. Barang siapa yang mengisolir karena muslim lainnya karena dorongan hawa nafsu atau dengan pengisoliran yang tidak diperintahkan oleh agama, maka hal itu menyimpang dari syar’i.

Apa pun nama harakah Islamiyah dan di mana pun mereka berada— haruslah bersatu. Afiliasi harakah boleh berbeda, akan tetapi manhaj dan aqidah yang diperjuangkan harus sama. Kita mesti bersatu di atas manhaj dan aqidah ahlus sunnah wal jama’ah. Demikian juga, kita mesti menyadari bahwa harakah atau jama’ah hanyalah sarana; bukan tujuan utama. Jangan sampai sarana tersebut malah mengalahkan tujuan utama.

24 Februari 2011

Society (Eddie Vedder)

Oh, it's a mystery to me
We have a greed with which we have agreed
And you think you have to want more than you need
Until you have it all you won't be free

Society, you're a crazy breed
Hope you're not lonely without me...

When you want more than you have
You think you need...
And when you think more than you want
Your thoughts begin to bleed
I think I need to find a bigger place
Because when you have more than you think
You need more space

Society, you're a crazy breed
Hope you're not lonely without me...
Society, crazy indeed
Hope you're not lonely without me...

There's those thinking, more-or-less, less is more
But if less is more, how you keeping score?
Means for every point you make, your level drops
Kinda like you're starting from the top
You can't do that...

Society, you're a crazy breed
Hope you're not lonely without me...
Society, crazy indeed
Hope you're not lonely without me...

Society, have mercy on me
Hope you're not angry if I disagree...
Society, crazy indeed
Hope you're not lonely without me...

Lagu ini merupakan salah satu soundtrack into the wild. Easy listening dan maknanya dalam banget.

Setelah 3 tahun


Ga nyangka sudah 3 tahun saja kelompok Liqo ini berjalan. Cukup lama ya. Di sinilah wadah bwat pelepasan dari kegiatan duniawi. Serta menjaga saya tetap on the right track. Tapi jangan kira 3 tahun ini tidak ada aral melintang sama sekali. Godaan untuk meninggalkan liqo serta kenikmatan2 duniawi sangatlah besar. Kami pun harus beradaptasi dengan mentor2 yang silih berganti. Mulai dari kak Ahmed, Pak Misri, Bang Iqrom, hingga yang terakhir dan bisa bertahan sampai sekarang Bang Fauzi.

Anggota yang ikut pun juga berganti-ganti. Mulai dari A2I (Asistensi Agama Islam). Anak GP yang pernah ikut ada Bagus, Alfat, Fikri, Trio (sebagai mas’ul), Ferry, Tino, Reza, Anim, saya sendiri serta yang tercepat (hanya 2 pertemuan ^_^) Fadli serta 2 orang . Hingga akhirnya sekarang tinggal 5 orang saja. Ada yang datang ada yang pergi. Semoga liqo ini dapat terus berjalan...

Sebenarnya apa siy yang bikin saya bisa bertahan selama ini?? Jawabannya cuma satu yaitu”butuh”. Ya saya hanya merasa butuh. Apalagi walaupun saya bukan anak Rohis tapi saya termasuk beruntung karena selalu diajak untuk ikut liqo sejak SMP. Hal ini berlanjut hingga SMA dan kuliah. Masa kuliah adalah masa yang paling berat untuk terus ikut liqo. Sebab saya mengikuti kegiatan pecinta alam yang walaupun dengan beraktivitas di alam bisa membuat kita lebih bersyukur terhadap keagungan Tuhan.

Tapi sayangnya banyak juga kelakuan anak2 pecinta alam yang tidak patut untuk dilakukan seorang pecinta alam. Dan godaan untuk ke arah situ sangatlah besar. Saya pun patut bersyukur masih mempunyai teman-teman yang selalu mengajak saya untuk liqo. Di situ saya bisa tetap menjaga diri saya berada di jalan yang lurus di saat banyaknya kemungkinan untuk melenceng. Begitupun ketika kerja sekarang. Cobaan2 yang datang semakin berat. Hal ini semakin meningkatkan rasa “butuh” saya akan kegiatan liqo ini.

Kegiatan yang kami lakukan pun beragam. Mulai dari pemberian materi biasa dari murobbi (bang Fauzi), lalu setiap orang membedah buku dan mempresentasikannya, setiap orang juga di suruh mempelajari suatu materi dan kemudian mempresentasikannya. Qadayah (sharing kegiatna masing-masing), Rihlah (jalan-jalan), olahraga bareng, dan kadang2 makan2.

Saat yang paling saya suka adalah waktu qadayah. Disini setiap orang menceritakan mengenai apa saja yang sudah terjadi dan dia lakukan dalam seminggu terakhir ini. Karena biasanya di sini setiap orang akan menceritakan mengenai masalah2 yang mereka alami, ataupun rezeki yang mereka terima. Biasanya juga ditanyakan mengenai kondisi keluarga masing sehingga membuat kita semakin dekat satu sama lain.

23 Februari 2011

Sepedaku sayang.., Sepedaku malang..,


Setiap mahasiswa UI yang melewati jalan tembus ke fakultas psikologi pasti akan melihat sepeda biru jelek yang terparkir berdampingan dengan sepeda UI. Itu tuh sepeda gw!!! Bagaimana ceritanya itu sepeda bisa terparkir di situ? Begini ceritanya...

Cerita ini berawal dari beberapa tahun yang lalu. Waktu zamannya jadi mahasiswa kere yang makan aja sulit. Sekitar tingkat 2 atau tingkat 3 di kuliah. Jadi waktu itu minjam sepeda sama Bagus Syaiful Utomo. Sepedanya itu sebenarnya sepeda MAB yang dipinjam bagus. Sepedanya jelek banget dan remnya pun hampir blong. Biasanya siy begitu make sepeda langsung ditaro begitu aja di kosan Bagus. Asumsinya kan masak sepeda jelek gitu masi ada yang mau ngambil. Di jual Rp. 100.000 pun belum tentu laku.

Eh ga taunya keesokan paginya sepedanya udah ilang aja gitu. Ngeselin banget kan... Ga bisa ngebayangin ada yang mau ngambil sepeda jelek kayak gitu. Bingung juga siy gimana cara ngegantinya ke Bagus. Secara waktu itu ga punya uang juga. Dia bilang siy ga usah diganti aja. Beberapa hari kemudian tercetus ide untuk meminjamkan sepeda saya di rumah. Sebab di rumah saya ada 2 sepeda. Sepeda yang satu ini secara bentuk memang lebih jelek. Namun sepeda ini lebih bagus sebab yang satunya lagi itu hanya sepeda rakitan.

Sepeda rakitan ini pedalnya sering copot sendiri. Tapi saya lebih suka menggunakan sepeda ini. Sebab lebih ringan dan lebih mudah diatur giginya. Jadi saya mengikhlaskan sepeda biru  saya untuk dipinjamkan ke Bagus. Rencana ini tidak saya ceritakan ke orang tua saya. Sebab saya takut mereka akan marah. Jadinya saya beralasan saya akan membawa sepeda ini ke Depok untuk saya gunakan sehari-hari.

Sebenarnya saya pernah mengendarai sepeda dari rumah ke Depok. Tapi itu menggunakan sepeda rakitan. Saya ga yakin bisa menggunakan sepeda biru ini ke Depok. Sebab selain bobot sepedanya yang cukup berat tapi juga persnelingnya sudah rusak. Maka saya pun berencana ke Depok dengan membawa sepeda ini naik kereta. Soalnya saya juga sering ngeliat orang membawa sepeda ke kereta.

Tapi ada satu hal yang saya lupa. Orang2 yang memasukkan seedanya ke kereta itu biasanya pada hari libur. Nah saat itu hari kerja. Jadilah saya harus menghadapi tatapn penumpang kereta lain yang terganggu karena keberadaan sepeda saya di kereta. Padahal saat itu keretanya cukup ramai.

Sampailah di Depok dan saya segera menyerahkan sepeda itu ke Bagus. Ceritanya selesai sampai di situ untuk sementara...

Sampailah saat dimana saya sudah ga ngekos lagi. Berarti saya harus merapihkan barang2 saya dan membawanya kembali ke rumah. Saya membawa semua barang saya ke rumah kecuali sepeda itu. Orang tua saya pun bertanya-tanya. Akhirnya saya bilang kejadian sebenarnya dan menjanjikan begitu lulus sepedanya akan dikembalikan.

Ceritanya selesai sampai di situ untuk sementara...

Akhirnya saya pun lulus. Segala urusan di kampus pun telah selesai. Lagi2 Orang tua saya menanyakan mengenai nasib sepeda saya. Sebenarnya penyebab orang tua saya terus menanyakan tentang sepeda karena saya sering komplain dengan sepeda rakitan ini. Sebab sekarang penyakitnya sudah semakin akut. Akhirnya saya undur kembali waktu pengembalian sepedanya menjadi nanti setelah si Bagus dapat kerja. 

Dan sekarang si bagus sudah kerja. Di IKPT lagi. Wow.. (Dulunya) salah satu perusahaan EPC terbaik di Indonesia. Eh ternyata sepeda saya sekarang digunakan untuk bersepeda dari kosannya hingga ke stasiun UI. Lalu sepeda saya ditaro dimana?? Ternyata sepeda saya diparkir di halte sepeda stasiun UI. Begitu pun ketika pulang baru sepeda saya diambil kembali. Sungguh malang nasibmu sepeda biruku. Setiap hari kerja harus kena panas atau hujan silih berganti. Semoga kamu juga tidak minder berdampingan dengan sepeda UI yang kuning norak itu.

21 Februari 2011

Mandiri Sarjana Muda


Ni video sebenarnya salah satu tugas waktu training. Sayangnya karena satu dan lain hal jadinya ga bisa ditampilin soalnya waktu untuk nyiapin videonya kurang. Jadinya cuma bisa ditampilin di sini deh. Anggota timnya:
  • Ferdy Agusta (Kameramen)
  • Pradityo jati Rumanda (Kepala daerah)
  • Fathur Rahman (Bank Mandiri)
  • M. Faiq (Sarjana muda)

20 Februari 2011

Persoalan Keselamatan pada Bahan Komposit

Bahan material yang umumnya digunakan pada pembuatan komposit diantaranya adalah: resin, katalis dan bahan penguat (fiberglass, kevlar, dan scorefoam). Poliester, vinilester, dan epoksi merupakan resin yang paling sering digunakan degnan katalisnya adalah Metil Etil keton peroksida (MEKP) dan benzoil peroksida. Fiberglass, karbon fiber, kevlar, dan scorefoam adalah bahan komposit yang sering digunakan untuk memeprkuat struktur. Berdasarkan penggunaan zat-zat di atas, secara keseluruhan semua zat tersebut menghasilkan beragam jenis bahaya.

Bahaya yang sering ditimbulkan dari material-material yang disebutkan di atas adalah  overexposure pada penguapan, Pencemaran partikel-partikel fiber, radang penyakit, iritasi. Selain itu penggunaan bahan-bahan ini juga dapat menyebabkan cedera pada mata dikarenakan adanya partikel yang berterbangan dari proses  pengolahan bahan komposit. Hal ini menyebabkan diperlukanannya penggunaan kacamata (seminimal-minimalnya) ketika menangani bahan komposit tersebut.

Kebanyakan bahaya dapat dikontrol menggunakan personal protective equipment (PPE) untuk bahan kimia dan material yang digunakan. Dengan persiapan dan penanganan yang baik, bahaya yang ditimbulakn material komposit dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Di bawah ini beberapa petunjuk penggunaan dan waktu penggunaan PPE.

Material komposit terutama dalam bentuk material mentah menghadirkan bahaya kepada penggunanya dan harus di tangani dengan hati-hati. Diperlukan manajemen penanganan dan kontrol untuk aspek-aspek pembuatan komposit diantaranya:
- Penanganan material
- Pelatihan untuk meningkatkn kewaspadaan terhadap bahaya dan penangan material berbahaya
- Isolasi pada operasi
- Penggunaan PPE yang terdiri dari topi keselamatan (helm), sepatu kerja coveralls, sarung tangan kerja, kacamata pengaman, helm pengelasan, tabir pengelasan, pelindung muka, penutup telinga (earplug), peralatan perlindungan pernapasan , breathing apparatus, alat bantu napas, abbrasive blasting
- Kesterilan individu
- Penyimpanan dan pendistribusian
- Instruksi untuk keadaan darurat
- Petunjuk pemakaian

Beberapa jenis identifikasi bahaya material komposit diberikan pada tabel 3.41 buku Advanced composite material and processes. Tabel ini tidak memberikan penjelasan secara detail sehingga pengguna harus membaca Material Safety Data Sheets (MSDS). Resin cair dan katalis merupakan material komposit yang paling berbahaya bagi manusia karena memiliki banyak kemungkinan untuk merusak tubuh manusia.

Hubungan toleransi bahaya dengan Maintenance
- Salah satu tujuan utama toleransi bahaya adalah terlaksananya prosedur maintenance yang aman dan praktis
- Menemukan langkah-langkah untuk meningkatkan toleransi bahaya
- Substansi struktural dari toleransi bahaya, inspeksi, dan perbaikan harus terintegrasi dengan baik


 Analisa Bahaya dan Resiko meliputi:
- Identifikasi bahan beracun, reaktif dan eksplosif yang disimpan, diproses atau diproduksi
- Identifikasi kegagalan potensial yang dapat menyebabkan kondisi pengoperasian abnormal dan menimbulkan kecelakaan
- Analisa konsekuensi dari kecelakaan yang terjadi terhadap pekerja dan masyarakat sekitar
- Tindakan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan

Jenis analisa bahaya terdiri atas:
- Preeliminary Hazard Analysis (PHA)
- Hazard and Operability Study (HAZOP)
- Event Tree Analysis
- Fault Tree Analysis
- Accident consequences analysis
- Failure modes and effect analysis
- Check list analysis

Ketahanan bahaya, daya tahan, dan toleransi bahaya
Struktur komposit harus mampu menunjukkan fungsinya untuk menunjukkan bahan tersebut aman dan berguna selama jangka waktu tertentu. Bahan tersebut akan mengalami sejumlah kegiatan seperti masalah pembebanan, lingkungan, dan ancaman bahaya. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan degradasi pada bentuk dan menyebabkan struktur komposit tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada banyak kasus program pemeriksaan dan inspeksi untuk memeriksa kerusakan merupakan hal yang penting untuk memastikan struktur masih dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Tujuan dari pengembangan suatu rencana inspeksi adalah memeriksa kerusakan sebelum nantinya mengurangi kemampuan struktur pada level uji yang masih dapat diterima.Untuk melakukan hal ini, diperlukan suatu teknik pemeriksaan untuk setiap lokasi pada bahan dipilih berdasarkan ancaman bahaya yang mungkin timbul, seberapa cepat kerusakan terjadi, kemungkinan deteksi, dan ukuran kerusakan yang akan mengancam keamanan struktural. Untuk menghindari pengeluaran uang lebih besar dikarenakan biaya perbaikan, metode inspeksi juga harus memeriksa sebarapa besar degradasi struktural sehingga didapatkan data akurat mengenai kekuatan bahan yang tersisa.

Suatu konsep untuk menggabungkan rencana inspeksi dengan pengetahuan mengenai ancaman bahan laju pertumbuhan kerusakan dan kekuatan yang masih tersisa dapat dijaga pada level yang masih dapat ditoleransi (damage tolerance). Damage tolerance adalah kemampuan struktur untuk menyokong beban desain dikarenakan kerusakan disebabkan kelelahan, korosi, pengaruh lingkungan sampai bahaya tersebut dapat dideteksi melalui inspeksi, kegagalan fungsi, maupun perbaikan.

Daya tahan dari suatu material akan dikombinasikan dengan toleransi bahaya (damage tolerance) untuk mendapatkan material yang ekonomis namun fungsional. Daya tahan adalah kemampuan struktur untuk mempertahankan sifatsifat propertinya (kekuatan, kelenturan, dan ketahanan terhadap pengaruh lingkungan) selama penggunaan sehingga gejala kerusakan barang masih dapat dikontrol dan diperbaiki.
                                                                                                   
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi toleransi bahaya adalah sebagai berikut:
- Pilih elemen struktur material untuk dievaluasi
- Kembangkan spektrum tegangan pada setiap lokasi yang ingin dideteksi
- Tentukan lokasi lingkungan pada setiap lokasi yang ingin dideteksi
- Tentukan laju pertumbuhan kerusakan pada setiap lokasi yang ingin dideteksi
- Tentukan kekerasan keretakan pada setiap lokasi yang ingin dideteksi
- Tentukan ukuran bahaya kritis dengan pemberian beban pada setiap lokasi yang ingin dideteksi
- Kembangkan kurva laju kerusakan untuk spektrum pembebanan pada setiap lokasi yang ingin dideteksi
- Buat ukuran bahaya asli pada setiap lokasi yang ingin dideteksi
- Tentukan prediksi ambang bahaya pada setiap lokasi yang ingin dideteksi
- Validasi kekuatan sisa dari material dan analisis laju pertumbuhan kerusakan
- Bertemu dengan operator, vendor untuk membuktikan hasl evaluasi

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengidentifikasi bahaya dan ancaman kerusakan:
- Pengaruh ketahanan bahaya
- Pemeriksaan apakah ada kesalahan pada saat pembuatan
- Potensi pertumbuhan (termasuk hubungan sinergis antara material yang digunakan dengan lingkungan
- Perbaikan kerusakan
- Proteksi pencahayaan dan ultraviolet
- Ukuran produksi dibandingkan dengan lokasi bahaya
- Kriteria desain
- Deteksi bahaya dan metode karakterisasi
- Kontrol kualitas produksi
- Perbaikan kualitas kontrol
- Kewaspadaan selama operasi

Pertimbangan desain pembuatan komposit
Di bawah ini adalah daftar struktur komposit umum untuk meningkatkan kualitas dari suatu material komposit:
- Hilangkan atau kurangkan kemungkinan terjadinya korosi galvanic atau ekspansi termal dengan memilih material yang cocok
- Perbedaan ekspansi termal diperbolehkan saat mencampurkan komposit ke logam. Koefisien ekspansi termalnya sangat kecil.
- Lindungi struktur dari kemungkinan terkena penyinaran langsung bagi bahan-bahan yang sensitif terhadap cahaya. Kontak elektrik yang bagus antar logam dan komponen epoksi harus menyediakan wadah sebagai tempat terjadinya disipasi static dan induksi muatan listrik.
- Alat pengunci (fastener). Penggunaan campuran titanium (titanium alloy) atau material lain yang cocok dengan karbon/epoksi untuk mencegah terjadinya korosi galvanic

Faktor Desain (Design Factors)
Faktor desain menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam desain yang menggunakan fiber glass laminates pada saat memfabrikasi struktur load-bearingnya. Faktor desain didefinisikan sebagai rasio antara kekuatan menyeluruh (ultimate strength) dengan tekanan kerja yang diijinkan (allowable working stress).

Cara menentukan data mekanis bahan komposit tidak bisa berdasarkan pengalaman, karena komposit masih tergolong baru sehingga data yang tersediapun masih terbatas. Data uji coba di LAB untuk menentukan data-data (property) komposit (seperti bending, tensile, dan kompresi) ternyata berbeda cukup jauh dibandingkan dengan data yang diperoleh dari uji dengan metode pengujian pada material lain (logam dan lain-lain). Hal ini disebabkan karena logam lebih homogen dan kekuatannya juga merata ke segala arah, sedangkan kekuatan komposit dengan fiber glass sebagai reinforcementnya merupakan fungsi dari jenis dan jumlah reinforcement yang digunakan. Jadi kesimpulannya, rumusan analisis tekanan yang digunakan pada logam tidak selalu dapat diaplikasikan pada komposit.

Kekuatan komposit berkurang seiring meningkatnya temperatur. Jumlah perubahan kekuatan dan modulus elastisitasnya bervariasi, tergantung pada sistem resin-glassnya. Berikut adalah pertimbangan-pertimbangan yang diperlukan seorang desainer dalam memilih atau menentukan faktor desain:
1. Akurasi dalam memperkirakan muatan/beban (load) pada struktur
2. Presisi dalam menentukan dan menganalisis tekanan.
3. Penurunan kekuatan karena kondisi lingkungan, seperti temperatur, angin, atau badai.
4. Nature of loading. Jenis dan proses loading memiliki efek yang lebih besar dibanding faktor lain.

Faktor desain tergantung pada banyak variabel dan hanya dapat ditentukan dan dianalisis oleh sang insyinur desain. Faktor ini harus diseleksi hanya setelah semua ketidakmungkinan dipertimbangkan begitu juga dengan asumsi dan teori yang digunakan. Penilaian dan pengalaman sang desainer menjadi sangat menentukan, sehingga seleksi akhir faktor desain (factor of safety) menjadi tanggung jawab sang desainer, kecuali faktor tersebut telah ditentukan oleh pihak yang berhak lainnya.

Safety work
Pada umumnya setiap kecelakaan kerja terjadi karena salah satu atau kedua hal berikut ini:
- Unsafe act
Unsafe act adalah tindakan atau kelakuan manusia yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Penanggulanggannya dilakukan dengan Peraturan yang ketat, Training, Kampanye, Tanda peringatan
- Unsafe condition
Unsafe condition adalah kondisi tempat atau lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Penanggulangannya adalah dengan Design atau perencanaan kerja yang aman., Housekeeping yang teratur
Pengelolaan keselamatan kerja adalah usaha untuk menguasai kedua hal tersebut diatas. Karena adanya faktor manusia usaha, kontrol, dan penggulangan diatas hanya dapat dilakukan sampai suatu batas minimum tertentu dan tidak mungkin mencapai keadaan bebas bahaya (Risk Free)

19 Februari 2011

Pengukuhan Profesor Bismo


Pak bismo itu dosen pembimbing gw selama penelitian dan skripsi. Gelar Pak Bismo pun sekarang menjadi Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo DEA. Kerjasama kami berlangsung selama 1,5 tahun mulai dari seminar, penelitian, hingga skripsi. Sebenarnya kelompok saya ada 4 orang yaitu saya sendiri, Kevin Naldo, Reza Saputra, dan Ikhsan Fatrian. Suka duka kami alami bersama. Tentunya dengan banyak bantuan dari pihak-pihak lain. banyak pengalaman indah yang takkan mungkin bisa dilupakan.
Bayangin aja gara2 skripsi ini minimal seminggu sekali ke Glodok ^_^. Mau nyari barang apapun di Glodok dah tau harus kemana. Saik kan... Tekanan2 yang diberikan pun walaupun terasa menyakitkan tapi pada akhirnya bertujuan baik untuk meningkatkan kompetensi saya setelahnya. Masi ga ngebayangin bakal ada pressure seberat waktu kuliah kemaren. Tx mr Bismo, Tx for "the Bajingans" ^_^

PetroGas Days 2011

Chemical Engineering Universitas Indonesia proudly presents
PetroGas Days 2011
“Integrating Upstream and Downstream Sector in Oil and Gas Industry to Fulfill National Energy Needs”

TALKSHOW
Saturday, March 12th 2011 at Balai Sidang UI, Depok (08.00 - 12.00)
Projection of Integrated Gas System to Support National Electrical Demand
Keynote Speaker : Evita Legowo (Director General of Oil and Gas)
Speakers :
Hardiono (Vice Chairman of BPMIGAS)
Nanang Untung (Deputy Director Natural Gas of Pertamina)
Harry Jaya Pahlawan (Director of West Indonesian Operation of PLN)
Bambang Banyudoyo (Director of Development of PGN)
Moderator :  Andrie Djarot (tvOne)

SEMINAR SERIES
Saturday, March 12th 2011 at Faculty of Engineering UI (08.00 - 14.30)
Overview of oil and gas Indonesia from upstream to downstream
Session 1 : Oil and Gas Exploration
Theme 1 : Oil and gas exploration and production process by : Tri Firmanto (EMP)
Theme 2 :  Carbon capture and storage technology by :  Roy Karamoy TOTAL E&P Indonesie & Hendra Priadi (ExxonMobil Oil Inc)
Session 2 : Oil and Gas Refinery
Theme 1 : Oil Refinery Plant by : Heru Supandriyo (Pertamina)
Theme 2 : Oil and Gas Processing by : Patria Indrayana (TOTAL E&P Indonesie)
Session 3 : Oil and Gas Distribution
Theme 1 : Indonesian Oil and Gas Market by : Ira Miriawati (BPMIGAS)
Theme 2 : Onshore and offshore oil and gas distribution by : R. Arman Widhyamarmanto  (PGN

WORKSHOP
Sunday, March 13th 2011 at Meeting Room Hotel Bumi Wiyata
class 1 : CO2 removal in Gas Processing by : Abang Daya Wiguna (BP Indonesia)
room  :  MPR 1; time : 09.00 - 12.00
class 2 : Oil Refinery Process by : FX. Chrisnanto (Pertamina)
room : MPR 2; time  : 09.00 - 12.00
Class 3 : Broken Fuel Pump by  : Iman K. Reksowardojo (Ikatan Ahli Bahan Bakar Indonesia)*
room : MPR 1; time : 13.00 - 16.00

EXIBITION
Balairung Budi Utomo, Hotel Bumi Wiyata Depok
Sunday, March 13th 2011; 9am - 4 pm
Attended by  23 multinational companies
Displayed prototypes of CPDC Finalists
Free Entry and Bring your CV
FINAL CPDC
Balairung Budi Utomo Hotel Bumi Wiyata
Sunday, March 13th 2011;  8am-done
See the FINAL PRESENTATION with theme : "Inventing Eco-Friendly Chemical Products"
Free Entry for all visitors and Free Snacks for  the first 100 visitors


TICKET PRICE:
Event
UI Students
Non UI Students
 D3 & S1
Professionals
D3 & S1

Seminar
50000
60000
175000
Talkshow
40000
50000
150000
Workshop
45000
55000
150000



Registration :
February 21st – March 4th 2011
At Lobby FTUI, 12.00 am – 05.00 pm Or Via email

  1. Download registration form at www.petrogasdaysui.com
  2. Send the registration form with scanned payment sheet and KTM (.jpg or .jpeg) to :
seminar@petrogasdaysui.com (for seminar)
workshop@petrogasdaysui.com (for workshop)
 talkshow@petrogasdaysui.com (for talkshow)

3. subject : code_name_student/others_univ/institution

e.g for workshop :
workshop1_dhinda_student_ui
max capacity 5 Mb


Account Number :
Bank Mandiri KCP UI Depok
Account Number : 157 00 0246076 5
a/n: Annalisia Rudatin


For Further Information :

Contact Person :
Eliana (02191607815)
Ajeng (087878791289)
Gina (085697322266)


Organized by :
IMTK UI

Supported by :
KMI, ILUNI GP