01 November 2011

Gunung Pangrango


Hari ini saya akan menceritakan pengalaman saya mendaki Gunung Pangrango bersama rekan-rekan dari bank tetangga. Perjalanan ini berlangsung dari Jumat 16 September 2011 malam hingga 18 September 2011. Rencana ini cukup mendadak karena saya baru diberitahukan pada hari Senin. Perjalanan ini merupakan yang pertama kalinya di tahun ini. Seiring kesibukan karena pekerjaan serta masih mencari rekan2 baru yang hobi naik gunung juga yah jadinya baru bisa sekarang. Sebenarnya sebelumnya sudah sering memiliki rencana untuk naik gunung tapi yah rencana tinggal rencana.

Saya sangat antusias menyambut perjalanan ini. Perjalanan ini merupakan sarana refreshing yang tepat di tengah kesibukan kerja. Rencananya tim akan berangkat hari Jumat. Padahal hari Jumat masih hari kerja. Jadi terpaksa saya harus menyusul sendiri. Perlengkapan yang dibawa pun hanya seadanya saja. Pada hari Jumat itu saya langsung berusaha pulang secepat mungkin. Itu pun baru bisa keluar pukul 7 malam. Sesampainya di rumah, bisikan setan mulai melenakan saya. Kayaknya lebih asyik menghabiskan waktu di tempat tidur yang nyaman ini daripada capek2 naik gunung.

Tidaaaak. Saya kembali bergegas packing dan tak lupa juga membawa makanan secukupnya. Makanan yang saya bawa cukup simpel yaitu beras, sardines ukuran besar 9 buah, aqua 2 liter. Ya itu saja. Tapi beratnya sudah kayak bawa carrier. Saya baru meninggalkan rumah pukul 10.30 malam. Dan naik bus dari kampung rambutan pukul 23.30. Untung saja masih ada bus.

Sepanjang perjalanan ini saya pun tertidur sambil menyiapkan tenaga untuk pendakian besok. Perjalanan berlangsung kurang lebih 3 jam hingga Cibodas. Satu kebiasaan buruk saya yang kali ini kembali terjadi adalah ketiduran di bus sehingga sering kelewatan. Kali ini pun hal ii kembali terjadi. Untungnya kelewatannya tidak terlalu jauh. Dari simpang Cibodas ke atas saya menggunakan ojek dengan biaya 15 ribu. Bisa dibayangkan di daerah puncak malam2 naik ojek gimana coba dinginnya ^_^.

Akhirnya sampai juga di Cibodas, dan bertemu dengan rekan2 yang lain. Jumlah anggota perjalanan kali ini pun cukup banyak yaitu ada 13 orang. Pesertanya terdiri dari saya, Zaki, Ilyas, Wira, Ujang, Bram, Bambang, Oki, Irawan, Sukri, Adi, Tomy serta 1 orang cewe yaitu Lia. Semuanya anak BRI cuy kecuali saya. Hehehe. Sebagian peserta tidur di warung sedangkan sebagian lainnya sudah duluan ke basecamp green ranger. Saya pun menyempatkan diri untuk tidur2 kucing sebentar sambil menunggu pagi.

Pagi pun tiba. Kami bergegas untuk bersih2 dan sarapan pagi sebelum kembali berkumpul dengan teman2 lain di markas green ranger. Disana, kami mengurus perizinan dan segera memulai pendakian. HEELLL YEEAAAHH!!!! PANGRANGO HERE WE COME..,          

Kami pun memulai pendakian melewati pintu masuk Cibodas yang sudah kesekian kalinya saya lakukan. Tempo perjalanan kali ini lebih cepat dibandingkan dengan perjalanan sebelumnya. Target kami hari ini bisa sampai Pangrango atau minimal bisa ngecamp di kandang badak. Secara ritme perjalanan kali ini berlangsung cukup cepat. Alhasil pukul 9 kami telah tiba di Air Terjun Cibereum. Sekitar setengah jam kemudian kami melanjutkan perjalanan.

Saat melihat mas Irawan sedikit kepayahan, saya pun bertukar tas dengan dia. Eh ternyata berat carriernya ga jauh beda dengan berat tas saya ^_^. Padahal saya cuma bawa air 2, sardines besar 9 kaleng, serta beras. Baru kali ini saya melakukan perjalanan ke Gede cuma membawa ransel. Ya sudahlah.

Perjalanan berikutnya menuju shelter air panas. Di sini saya mulai kepayahan. Namun saya tetap mampu berjalan di barisan depan. Rencananya tim yang duluan akan menyiapkan makanan untuk tim yang berjalan lebih lambat. Baru sekitar pukul 12 kami akhirnya tiba di air panas. Di shelter ini ada pemandangan yang sangat menarik. Ada 2 orang cewe bule hanya menggunakan BH dan celana dalam saja sedang berendam di air panas. Wow cukup banyak pendaki yang berhenti untuk melihat hal ini. Ckckck Indonesia.., Indonesia..,

Setelah makan siang dan puas menonton bule ^_^ akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Tapi apa daya ternyata fisik saya sudah parah separah-parahnya. Membawa carrier yang cukup berat ini serta fisik yang agak lemah karena kurang istirahat membuat saya tepar. Bahkan saya berpikir untuk sampai kandang badak saja karena fisik saya sudah drop sekali. Akhirnya saya bertukaran carrier dengan zaki. Ternyata carriernya enteng sekali. Bahkan masih lebih berat ransel saya.

Sekitar jam 4 kami tiba di shelter kandang badak. Kami pun segera mendirikan camp di tempat ini. Dari 3 tenda yang kami bawa, ternyata 1 rusak sehingga harus ada yang rela tidur di luar. Saya pun mengajukan diri untuk tidur di luar. Padahal saya ga ada sleeping bag. Cari mati siy emang. Tapi ya seperti biasa santaiii aja ^_^. Syukurlah cuaca sangat mendukung dalam perjalanan kami kali ini. Sepanjang malam cuacanya cerah. Tapi dinginnya itu ga nahan banget. Apalagi saya tidur beratapkan flying sheet serta tidak menggunakan sleeping bag hanya kantong mayat. Eh ternyata kantong mayatnya basah karena kena embun. Amsyong lah saya.

Pukul 1 rencananya kami akan melakukan summit attack. Sementara 2 orang yang terlihat kurang enak badan akan menjaga basecamp. Namun ternyata kami ngaret hingga jam 2.30. Mungkin karena fisik kami yang sudah terlalu lelah. Akhirnya setelah berdoa hati kami mantap untuk segera melaksanakan summit attack. Saya berjalan paling depan untuk membuka jalan. Ehh baru beberapa ratus meter kami berjalan Lia memutuskan untuk tidak ikut summit attack dikarenakan nafasnya yang sesak. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan bersepuluh menuju puncak.

Ternyata walaupun kami tidak membawa carrier, tetap saja perjalanan menuju puncak pangrango ini sangat berat. bahkan menurut saya lebih berat dibandingkan ke puncak gunung gede. Untungnya meskipun berjalan pada malam hari, tapi jalurnya masih jelas terlihat. Kami pun tidak sendirian mendaki puncak Pangrango karena ada beberapa kelompok juga yang turut mendaki. Butuh waktu hingga 3 jam sebelum akhirnya kami tiba di Puncak Pangrango. Saat itu matahari sudah terbit sedikit.

Pemandangan di puncak Pangrango jauh berbeda dibandingkan dengan Puncak Gede. Tidak ada kawah seperti yang terdapat di gunung Gede. Di puncak ini juga ada tugu triangulasi yang sudah banyak ditempeli galeri vandalisme. Di puncak kami menyempatkan diri untuk beristirahat dan makan pagi sebelum kembali turun. Kemudian saya pamit sebentar kepada kelompok ini untuk menuju lembah Mandalawangi. Tempat yang selama ini hanya ada di angan2 saya. Lembah yang telah membius sekian banyak pendaki untuk mencapainya.

Akhirnya tibalah saya seorang diri di Lembah Mandalawangi. Sepi.., Sunyi.., Dingin.., Tapi inilah tempat yang telang saya mimpikan dari lama. Akhirnya kesampaian juga bisa melihat tempat ini. Sebuah padang edelweiss yang dikelilingi oleh bukit-bukit. Sunyi sekali tempat ini. Cuma ada sekitar 5 orang pada saat itu. Saya menyempatkan untuk tiduran sejenak. Tapi karena dingin banget dan takut terlena akhirnya saya balik lagi ke puncak.

Seusai menikmati sarapan pagi dan foto, kami kembali ke kandang badak. Akhirnya sekitar pukul 9 kami telah kembali lagi ke kandang badak disambut dengan rekan-rekan lain yang tidak ikut naik. Pukul 11 kami segera turun meninggalkan kandang badak dan kembali ke basecamp green ranger. Di tengah perjalanan mulai turun hujan rintik-rintik. Sayangnya pada perjalanan kali ini saya tidak ke air terjun Cibereum.

Pukul 4an kami tiba di basecamp green ranger untuk beristirahat dan bersih-bersih sejenak sambil menunggu hujan reda. Hingga akhirnya kami pun pamit dan memulai perjalanan menuju ke Jakarta. Sayangnya diakibatkan ada kecelakaan di daerah Ciawi menyebabkan  lalu lintas macet total. Kami baru sampai di Jakarta sekitar pukul 01.30 dini hari.

Begitu sampai di BRI, saya langsung pamit dengan rekan-rekan perjalanan dan pulang menggunakan taksi. Akhirnya pukul 1 saya tiba di rumah. Lekas2 istirahat karena besok pagi2 harus udah bikin mormet. Wkwkwkwk.