01 September 2020

tugas leadership 1

Saya sempat beberapa kali berganti leader di seksi saya mulai dari yang bertipe tegas dan terbuka, pendiam tapi detail soal data, pendiam dan terkesan tidak disukai bawahan, hingga yang tipenya pemimpin yang baru pindah jadi masih baru belajar banyak tapi cukup terkenal di luar. Dari semuanya saya mengambil pelajaran dari berbagai tipe dan berusaha untuk melakukan yang terbaik.

Leader saya secara langsung juga cukup tegas bahkan cenderung galak, memiliki pengetahuan yang luas (mungkin yang terbaik saat ini di seksi). Saya juga belajar banyak hal dari beliau terkait bagaimana memimpin orang.

Saya mengkoordinir 8 orang staf di mana masing-masing staf memiliki 10 orang anggota jadi secara total ada 90 orang. Setiap tim saya bagi dimana agar kekuatan setiap tim merata seadil yang saya bisa. Pendekatan terhadap setiap staf juga berbeda-beda tergantung skill dan will nya. Sedangkan ke bawahnya lagi untuk 80 orang operator, agar instruksi dapat berjalan saya hanya memegang kepala-kepalanya (terutama yang senior) saja harapannya dengan begitu instrusi ke yang lain bisa jalan.

Sebelum bekerja di Inalum saya bekerja di bank selama 4 tahun, disitu gaya kepemimpinan saya adalah cenderung santai dan ceria. Sebab saat itu anggota saya tidak banyak dan banyak pekerjaan memang langsung ditangani sendiri. Sehingga saya tinggal focus dengan apa yang saya kerjakan sehingga bila ada kesalahan memang mutlak kesalahan saya.

Tapi sekarang di Inalum di mana saya memiliki banyak anggota dimana tugas utamanya adalah supervisi pekerjaan yang dilakukan oleh anggota. Apalagi kualitas pekerjaan yang dilakukan sangat ditentukan oleh kualitas pekerjaan ditambah peralatan yang kondisinya sudah tua maka harus dilakukan control yang sangat ketat.

Dimana control itu juga seharusnya banyak dilakukan oleh 8 orang staf yang seharusnya menjadi tangan kanan saya. Dari pengamatan saya masih saya dapatkan staf yang kurang berani menegur bawahannya. Mungkin masih ada perasaan tidak enakan dan lain sebagainya. Jadi saya memutuskan untuk menggunakan tipe kepemimpinan yang tegas dan agak menjaga jarak secara umum. Hal ini ada dampak positif dan negatifnya.

Dampak positifnya adalah ada rasa takut dari anggota untuk melanggar peraturan sementara untuk dampak negatifnya adalah potline saya (kami ada 3 potline) terkesan paling tidak nyaman. Saya mengakalinya dengan beberapa kali saya memberikan challenge kepada mereka apabila dapat mendapatkan challenge tersebut maka ada reward uang yang saya berikan.

Apabila ada permasalahan saya coba untuk memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Tapi sebenarnya kebanyakan mereka hanya meminta persetujuan jadi apabila ada masalah saya tanyakan terlebih dahulu kira-kira solusi dari mereka apa kemudian saya melakukan justifikasi terkait keputusan yang dibuat.

Dikarenakan saya hanya bekerja dari pagi sampai sore saja tapi pabrik harus beroperasi 24 jam maka metode pengawasan yang juga saya terapkan adalah dengan membuat wa group yang focus untuk membahas safety. Jadi saya usakahan sesering mungkin mengingatkan terkait safety kepada kawan2.

DIbandingkan dua potline yang lain Saya cenderung untuk membebaskan staf saya bekerja. Prinsip saya selama tidak ada accident ataupun sesuatu yang merugikan bagi perusahaan tidak masalah. Saya cenderung pendiam, tidak banyak bicara. Tapi saya menutupinya dengan sering ke lapangan sehingga saya tahu bagaimana mereka melakukan pekerjaan dan permasalahan apa yang mereka hadapi. Saya lebih sering melihat historis data dan dari situ saya membuat sebuah action plan. Saya tidak suka membangga-banggakan performance potline saya tapi apabila ada yang menyindir maka saya yang akan paling pedas untuk membalasnya.

Saya tidak suka ada intervensi terhadap pekerjaan yang saya lakukan. Apalagi yang menurut saya sudah benar saya lakukan. Hal ini beberapa kali terjadi yang dilakukan oleh leader saya. Biasanya apabila hal itu terjadi maka saya akan biarkan saja dia yang mengerjakan tidak saya campuri.

Saya cenderung suka tantangan. Saya tidak resistance bila ada hal-hal baru yang ingin dicoba. Apabila ad ates atau sebagainya biasanya dilakukan di tempat saya. Sebab sering terjadi banyak ketakutan apabila ada material baru yang ingin di tes dikhawatirkan dapat mempengaruhi performance tapi menurut saya apabila performance terganggu maka dari sisi kitalah yang harus beradaptasi dan melihat modifikasi apa yang harus dilakukan agar gangguan itu tidak terlalu parah.

Satu kelemahan saya adalah inisiatif saya untuk mengajukan diri melakukan sesuatu kurang. Saya lebih suka menunggu instruksi dari atasan untuk melakukan sesuatu. Penyebabnya adalah saya tidak ingin terlihat terlalu berambisi dan saya pun melihat harusnya ada pembagian merata terhadap tugas-tugas yang diberikan. Namun apabila ada tugas yang diberikan kepada saya saya akan berusaha melakukannya sebaik mungkin.

Karakter asli:

·         1. Suka tantangan

·         2. Suka kompetisi

·         3. Pendiam

·         4. Bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan

Attitude leadership yang ingin dibangun:

·         1. Menjadi orang yang menyenangkan

Kendala yang ditemui saat menerapkan leadership attitude tersebut:

·         1. Sudah dicap pendiam dan kaku dari bawahan

Langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk membangun attitude tersebut:

·         1. Lebih rajin lagi berlama-lama di stasiun untuk ngobrol dengan anggota

·         2. Berusahan menyelesaikan masalah yang menjadi keluhan anggota

 

Tidak ada komentar: