12 April 2010

Draft Rancangan Pabrik

Perancangan Awal Pabrik Pengolahan Pasir Besi Menjadi Pellet Iron di Kabupaten Lumajang Sebagai Bahan Baku Industri Baja

Berdasarkan hasil survey, pasir besi di Lumajang memiliki kualitas terbaik di Indonesia. Selama ini kegunaannya pasir besi selain digunakan untuk industri logam besi, juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen dan bahan dasar tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk cat, bahan dasar untuk industri magnet permanent. Bahkan untuk waktu ke depan dimungkinkan pasir besi di lumajang jawa timur akan menggantikan produk–produk unggulan seperti pisang agung, kerajinan perak, pasir pasang, pasir ayakan sand blassting dan hasil pertanian lainnya.
Pasir besi diekstraksi menjadi Pellet besi menggunakan proses hidrometalurgi. Pasir besi di daerah Lumajang mengandung besi dengan rumus molekul FexOy dengan kandungan utama Fe2O3 dan FeO. Proses pengolahan pasir besi kami bagi dua yaitu pengolahan untuk FeO dan Fe2O3. Untuk menghasilkan besi dari FeO mula2 dilakukan proses reduksi pada pasir besi sehingga terbentuk FeO. Untuk pasir besi yang mengandung FeO dilakukan proses leaching dengan bantuan senyawa HCl sehingga terbentuk FeCl2.
FeO + 2 HCl →FeCl2+ H2O
Senyawa FeCl2 yang terbentuk kemudian difiltrasi untuk menghilangkan pengotor. Kemudian senyawa ini diuapkan hingga terbentuk FeCl2.6H2O. Kristal ini kemudian dikeringkan dan menjadi FeCl2.2H2O. Senyawa yang terbentuk kemudian direduksi menggunakan H2 sehingga akan terbentuk pellet iron dan HCl. HCl yang terbentuk kemudian di recycle kembali untuk proses leaching.
FeCl2+ H2 → Fe +2 HCl
Untuk senyawa besi yang mengandung Fe2O3, senyawa besi direaksikan dengan gas CO menggunakan 3 tahap reaksi. Gas CO sendiri didapatkan dari hasil pembakaran batu bara. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
3Fe2O3+ CO →2 Fe3O4
Tahap 1
Fe3O4+ CO →3 FeO+CO2
Tahap 2
FeO+CO →Fe+CO2
Tahap 3

Tidak ada komentar: