18 Februari 2017

Kesadaran Safety untuk Operator Baru di Pot Operasi



Tulisan ini saya awali dengan menceritakan pengalaman pribadi saya yang harus kehilangan kawan dikarenakan insiden yang berhubungan dengan safety. Saya sebagai kawannya saja merasa kehilangan sekali apalagi keluarga kawan saya tersebut. Dari situ saya selalu menanamkan ke diri saya sendiri bahwa resiko yang bisa ditimbulkan apabila kita bekerja tidak mengikuti prosedur bukan hanya berdampak kepada diri kita sendiri namun juga bisa berdampak kepada orang-orang terdekat kita.  
Seiring dengan visi PT. Inalum untuk melakukan ekspansi ke depannya serta banyaknya pegawai senior yang akan pensiun dalam waktu berdekatan, maka telah dilakukan rekrutmen pegawai baru dalam jumlah besar terutama untuk level operator. Dimana pegawai baru yang rata-rata berumur 18 – 22 tahun tersebut belum paham dengan budaya safety di perusahaan. Apalagi untuk operator yang akan ditempatkan di pot operasi dimana bila berbuat kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal.
Tantangan semakin bertambah dengan perubahan generasi yang terjadi. Di mana rata-rata operator yang masuk adalah generasi z. Generasi ini cenderung bersifat gadget freak, aktif di media sosial, cenderung serba instan, dan tidak sabaran. Diperlukan langkah-langkah untuk membina operator muda tersebut. Tentunya apabila kita menerapkan cara membina senior kita dahulu di masa Jepang dengan generasi yang sekarang dikhawatirkan tidak akan efektif. Diperlukan langkah khusus dalam pembinaan yang disesuaikan dengan tipikal generasi yang akan dibina tersebut. Harapannya adalah salam safety yang setiap hari dibacakan saat meeting di pot operasi tidak hanya menjadi sekadar slogan saja namun juga mendarah daging di setiap perilaku operator tersebut.
Generasi muda sekarang adalah generasi yang ingin diperhatikan dan menjadi pusat perhatian. Biasakan untuk bertanya apa saja yang telah mereka lakukan hari ini. Hal ini akan memberikan perasaan nyaman kepada operator muda ini sehingga mereka merasa diperhatikan. Selain itu mereka juga akan lebih berhati-hati dalam bekerja. Namun sebaiknya supervisor tidak terlalu memberi perhatian berlebihan juga yang justru membuat mereka lengah dan merasa diistimewakan.
Penggunaan media sosial saat ini sudah hampir menjadi kebutuhan pokok terutama untuk generasi muda. Selama ini operator tidak boleh menggunakan peralatan komunikasi selama bekerja. Namun yang terjadi adalah adanya usaha secara sembunyi-sembunyi untuk melanggar aturan tersebut. Sehingga sebaiknya aturan ini dapat diperlonggar dengan memperbolehkan penggunaan alat komunikasi pada ‘jam istirahat’. Hal terpenting adalah bagaimana setiap pegawai dapat bekerja dengan tenang dan tidak ada sikap ‘hanya bekerja sesuai prosedur bila ada bos saja’.
Setiap pegawai di pot operasi harus melakukan tes menggunakan kendaraan seperti forklift, motoruc, dan Anode Changing Crane (ACC). Dimana bila sudah lolos dapat diberikan surat izin mengendarai. Penguji harus benar-benar yakin bahwa operator baru ini bisa melewati tes ini. Jangan ragu untuk menyatakan belum lulus dan perlu mengulang lagi bila memang terlihat belum pantas lolos. Setiap kendaraan, apalagi ACC sangat penting dalam kegiatan operasional di pot operasi yang memiliki tombol yang kompleks. Kesalahan dalam mengoperasikan peralatan dapat berakibat fatal.
Bila selama ini di dalam satu tim terdapat orang-orang yang menjadi ‘setan’, biasanya kelompok ini diisi oleh angkatan yang tidak memiliki perbedaan jauh masa masuknya dan biasanya agak lebih kritis bahkan terkesan mengospek yang baru. Biasanya di golongan ini bila ada sekecil apapun kesalahan akan dikritisi seperti halnya mereka diperlakukan dulu. Serta golongan yang menjadi ‘malaikat’ di mana biasanya golongan ini diisi oleh supervisor itu sendiri atapun anggota senior dari tim tersebut. Kecenderungan dari golongan ini adalah mereka yang memberikan pengalaman namun juga menjadi pelindung bagi anak baru tersebut. Sehingga golongan ini cenderung untuk menutup kesalahan dari anak baru.
Hal seperti ini harus dihindarkan karena operator muda ini cenderung mencari perlindungan sehingga mereka dikhawatirkan mereka menjaga jarak dengan yang sering menegur mereka. Setiap orang harus bisa menjadi ‘setan’ maupun ‘malaikat’ tergantung cara kerja operator tersebut. Berikanlah pujian bila mereka melakukan pekerjaan sesuai prosedur namun jangan ragu untuk mengkritik bila mereka melakukan kesalahan. Hal ini untuk membentuk budaya hormat dari operator muda itu kepada senior maupun supervisornya.
Operator baru juga berpeluang besar menciptakan terjadinya insiden-insiden kecil. Upaya untuk menutupi insiden kecil bila dibiarkan maka akan menjadi kebiasaan. Bagi seorang supervisor bila terjadi permasalahan jangan ragu untuk memberikan ‘hukuman’ kepada mereka. Hukuman yang diberikan cukup berupa surat pernyataan dari yang bersangkutan sehingga ada rasa takut untuk mengulangi kesalahan yang sama (dilihat dari tingkat insiden/kerusakan) serta meningkatkan rasa hormat dari anggota muda itu ke supervisor. Namun apabila operator muda ini melakukan kesalahan dalam prosedur kerja dan seakan-akan supervisornya menutup mata maka dikhawatirkan besar kemungkinan operator muda itu akan mengulangi kesalahan yang sama di lain waktu. Pemberian ‘hukuman’ secara langsung oleh supervisor lapangan tanpa harus menunggu dari kantor juga akan meningkatkan wibawa supervisor di mata operator muda tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa supervisor tersebut juga dapat bertindak tegas sesuai dengan wewenangnya.
Generasi muda sekarang adalah generasi yang ‘no picture = hoax’. Sehingga kita harus memberikan bukti kepada mereka berupa data-data siapa saja yang sebelum ini pernah mengalami permasalahan safety sehingga mengakibatkan accident. Resiko apa yang diterima oleh pelaku accident tersebut seperti tidak boleh lembur selama beberapa bulan ataupun kenaikan pangkatnya ditangguhkan. Serta resiko bila mengalami kecelakaan saat menggunakan kendaraan bermotor di mana bila sudah dapat SAB dalam jangka waktu tertentu maka nilainya otomatis C. Sehingga dengan data ini mereka akan lebih percaya dan mawas diri untuk ke depannya.
Berikan pengertian kepada operator muda ini tentang pentingnya istirahat dan menjaga kesehatan. Kebiasaan buruk seperti saat pulang shift 1 terakhir (jam 8 pagi) untuk pekerja shift dimana baru akan bekerja kembali keesokan harinya yang sering dihabiskan dengan kegiatan-kegiatan yang membuat tubuh tidak bisa istirahat. Padahal tubuh juga membutuhkan istirahat setelah beraktivitas. Hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya insiden.
Berikan pengertian kepada mereka bahwa saat ini mereka masuk bersama dengan pangkat yang sama. Tapi ke depannya saat evaluasi pegawai mereka akan saling diadu di antara mereka. Seleksi awal biasanya dilihat dari seberapa sering dia sakit. Kemudian tentu dari apakah dia pernah melanggar peraturan atau tidak. Bila mereka pernah masuk di salah satu kategori tersebut tentu nilai yang mereka terima tidak akan setinggi yang lain. Sehingga salah satu langkah agar kita bisa tetap ‘on the track’ adalah bekerja dengan safety baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.
Hal lain yang sebaiknya dilakukan adalah operator muda ini agar diajarkan untuk susah terlebih dahulu. Setiap kegiatan agar dilepas saja namun tetap dipantau. Sebab bila kita sudah terbiasa memberikan tips cara mudah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan akan membuat operator muda ini terlena dan tidak mau belajar.
Sementara itu sebagai pimpinan ataupun penanggung jawab, tugas kita adalah terus menerus mengingatkan mengenai pentingnya safety. Sebab generasi ini cenderung merupakan generasi yang mudah lupa akan sesuatu. Supervisor tidak boleh bosan membahas masalah safety, hal itu akan menimbulkan kesadaran sehingga operator muda ini selalu ingat dan lebih mawas diri lagi. Tunjukkan image  kita sebagai pimpinan bahwa kita sangat peduli terhadap masalah safety.
Pada akhirnya kita kembali ke pepatah ‘apa yang kau tanam itu yang kau tuai’. Yakinkan diri kita bahwa yang kita lakukan itu tidak ada yang sia-sia. Tujuan yang ingin kita capai cukup baik yaitu ingin agar operator muda ini dapat memiliki kesadaran safety yang tinggi sehingga dapat meminimalisir terjadinya insiden.

Salam safety

Tidak ada komentar: