Indikator Stochastic adalah indikator yang digunakan
dalam analisa teknikal untuk membandingkan harga penutupan terhadap rentang harga dalam suatu
periode tertentu. Pada dasarnya
indikator ini digunakan untuk mengukur kekuatan relatif dari harga terakhir
terhadap rentang harga tertinggi dan harga terendah selama periode rentang
waktu yang kita inginkan.
Pemikiran yang melatar belakangi indikator ini adalah kecenderungan harga
untuk mendekati harga tertinggi yang pernah dicapai sebelumnya pada saat nilai
pasar naik (bullish) dan mendekati nilai terendah yang pernah dicapai
sebelumnya pada saat nilai pasar menurun (bearish). Sinyal transaksi
dapat ditentukan saat osilator stochastic memotong garis pergerakan
rata-rata (moving average).
Dua indikator osilator stochastic yang digunakan adalah stochastic cepat (%K) dan stochastic lambat (%D).
Perbandingan dari statistik ini adalah merupakan suatu indikator kecepatan
yang bagus guna menentukan pada harga berapakah perubahan akan terjadi .
Stochastic
cepat atau juga biasa disebut Stoch %K menggunakan cara perhitungan
rasio sebagai berikut :
Rentang osilator %K dan %D adalah dari 0 hinga 100 dan seringkali
dinyatakan dalam bentuk tanda garis. Tingkat yang mendekati ekstrem adalah 100
dan 0, baik bagi %K maupun %D, mengindikasikan kekuatan atau
kelemahan yang disebabkan oleh karena terbentuknya harga atau mendekati harga
tertinggi atau terendah baru dalam N-hari.
Terdapat dua jenis metode yang terkenal untuk menggunakan indikator %K
dan %D dalam pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham.
Metode pertama adalah menggunakan perlintasan dari sinyal %K dan %D
dan metode kedua adalah menggunakan asumsi bahwa %K dan %D
terombang-ambing (oscillate) dalam melakukan keputusan beli dan jual .
Pada metode pertama, %D berlaku sebagai pemicu atau garis sinyal
untuk %K. Sinyal beli akan diperoleh sewaktu %K memotong keatas
melintasi %D, ataupun sebaliknya dengan sinyal jual yang akan diperoleh
ketika %K memotong kebawah melintasi %D. Perlintasan tersebut dapat saja terjadi dengan
amat sering dan untuk menghindari sinyal palsu maka sebaiknya ditunggu
terjadinya suatu lintasan yang bersamaan dengan indikasi kelebihan minat beli (overbought)
ataupun kelebihan minat jual (oversold) ataupun hanya pada saat
terjadinya puncak atau menembus garis %D. Apabila volatilitas harga amat
tinggi, maka dapat digunakan pergerakan rata-rata yang sederhana dari indikator
Stoch %D
Pada metode kedua, beberapa analis memperdebatkan bahwa %K
atau %D pada tingkat diatas 80 dan dibawah 20 dapat diartikan sebagai
kelebihan minat jual ataupun beli. Dalam teori bahwa harga terombang-ambing (oscillate)
, kebanyakan analis termasuk juga George Lane, merekomendasikan untuk melakukan
pembelian atau penjualan saat terjadinya pembalikan arah. Atau dengan kata lain, pembelian atau penjualan
dapat dilakukan setelah terjadinya sedikit pergerakan kearah balik, misalnya
apabila indikator bergerak keatas angka 80 maka investor harus
menunggu hingga indikator berada sedikit dibawah 80 untuk melakukan pnjualan (
sinyal jual).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar