08 Oktober 2014

Anak Teknik, Pendaki Gunung, dan Traveler Merupakan Calon Suami yang Baik

Habis baca artikel ini, ini, dan ini jadi tertarik untuk membwat versi saya sendiri. Kebetulan dulu saya adalah anak teknik yang suka naek gunung dan sejak kerja juga suka travelling. Sama kek lagi baca ramalan zodiak, kadang-kadang kita suka senyum-senyum sendiri karena kok emang mirip ya dengan kita. Padahal kalo misalnya kita ngeliat zodiak yang lain kok bisa mirip juga. Hahahaha. Emang siy saya merasa sebagai anak teknik kami tuh memiliki militansi yang lumayan tinggi. Saya pun kalau ditanya orang dulu kuliah dimana saya ga akan bilang saya lulusan UI saja tapi saya akan bilang dulu saya kuliah di Teknik UI. Ada perasaan bangga tersendiri bila membawa nama 'teknik' ini.

Contoh lainnya lagi, Di Indonesia ada pencinta alam yang cukup terkenal dan punya nama yaitu Mapala UI yang anggotanya seluruh mahasiswa UI. Di Teknik UI kami punya pecinta alam sendiri. Dulu saya sering mendaki gunung. Dulu waktu masi muda. Hampir tiap bulan pun. Walaupun sering bukan berarti saya (dan tim) menjadi sepele setiap kali akan mendaki gunung. Saya cuma bisa bilang mendaki gunung tuh banyak ilmunya.

Sejak kerja ini saya mulai mengurangi aktivitas mendaki gunung. Alesannya siy karena kawannya yang suka naek gunung sudah ga ada lagi sama kondisi fisik yang semakin membuncit. Hehehe. Kegiatan mendaki gunung berganti menjadi travelling. Ga semenantang mendaki gunung siy, namun tetap aja seru. kalo di artikel itu sepertinya lebih fokus ke traveller yang backpaker sedangkan saya lebih pasnya traveller yang suka berfoya-foya.

Kalo bisa nginep di hotel yang mahal, ngapain bersempit2an di flat yang murah. Kalo bisa naek kendaraan ber AC ngapain naek yang kelas ekonomi. Kalo bisa cepat naek pesawat, ngapain berlema-lama naek Bus. Tapi lagi-lagi banyak kok ilmu dan pengalaman yang didapat selama kita melakukan travelling.

Jadi yang bisa saya bilang adalah semua kembali ke individunya. Ga semua anak teknik, pendaki gunung, dan juga traveler merupakan calon suami yang baik. Tapi bagaimana seorang anak teknik berkuliah, seorang pendaki gunung mendaki gunung, serta travel melakukan perjalanannya itulah yang membentuk seorang individu (Insya Allah) menjadi seorang suami yang baik.

Tidak ada komentar: