Setiap warna dari bendera Rastafari tersebut memiliki makna tersendiri. Merah melambangkan darah yang tumpah ke bumi, kuning melambangkan emas yang hilang atau kemakmuran juga matahari yang memberikan kehidupan pada semua, dan hijau melambangkan daratan hijau afrika yang hilang.
Kelahiran reggae tak lepas dari konteks sejarah sosial dan kultural Jamaika sebelum merdeka dari Inggris pada 6 Agustus 1962. Kondisi psikososial dan kultural Jamaika prakemerdekaan memunculkan pandangan ideal tentang kondisi negeri damai dan merdeka.
Masyarakat akar rumput Jamaika yang didominasi oleh keturunan Afrika mengidolakan segala sesuatu yang berbau kultur Afrika. Mereka mengimpikan Afrika sebagai negeri pengharapan. Mereka mengidolakan tokoh seperti Kaisar Etiopia Haile Selassie I. Lahirlah kemudian apa yang disebut sebagai gerakan Rastafari.
Istilah Rastafari berasal dari Ras dan Tafari. Ras merujuk pada pengertian gelar kebangsawanan. Tafari diambil dari Tafari Makonen yang merupakan nama Haile Selassie sebelum dinobatkan sebagai Kaisar Etiopia. Rastafari merupakan semacam respons dari pandangan yang mengecilkan kaum kulit hitam Jamaika.
Identifikasi Afrosentris itu juga jatuh pada pilihan warna hijau, kuning, dan merah. Kombinasi tiga warna tersebut diambil dari warna bendera Etiopia, merah, kuning, hijau. Merah melambangkan darah para martir, hijau adalah kesuburan Afrika, sedangkan kuning merupakan lambang kekayaan dan kemakmuran Afrika.

Warna ini kemudian menjadi simbol gerakan Rastafari. Pun menjadi warna “wajib” dalam komunitas reggae di mana pun, termasuk di Indonesia. Ya. That’s it.. Filosofi Green, Gold N Red. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan soal Reggae.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar