Tujuan saya ke Bagan Batu pada liburan Idul Adha kemarin adalah untuk melihat proses pemupukan kebun kelapa sawit saya. Ternyata pupuk yang saya gunakan sebagian besar merupakan produk Meroke Tetap jaya yang mana saya kenal dengan pemiliknya. Total biaya yang saya keluarkan untuk proses pemupukan ini adalah sebesar IDR 2.800.000. Uang tersebut digunakan untuk membeli pupuk sebanyak 10 sak yang terdiri dari pupuk urea (Pusri), pupuk TSP (MTJ), Pupuk MOP (MTZ) dan pupuk ZA (MTJ). Pemupukan dilakukan setiap 6 bulan sekali. Sebenarnya semakin sering dipupuk semakin baik. Namun kita harus memperhitungkan biayanya juga. Tentunya harga pupuk ini juga naik karena mayoritas pupuk di Indonesia masih harus mengimpor dari luar negeri.
|
Kelapa sawit yang sehat |
Ini merupakan pertama kalinya saya pergi ke kebun saya. Dari yang saya lihat, kebun ini bisa dibilang sehat walaupun terlihat sekali bahwa kebunnya merupakan kebun perorangan (bukan milik perusahaan) karena letak pohonnya terlihat tidak terlalu 'cantik'.
|
Ilalang tumbuh tinggi |
Saya melihat bahwa rumput liar sudah tumbuh tinggi. Sehingga rencana saya untuk bulan berikutnya adalah melakukan penyiraman untuk membasmi rumput liar. Awalnya saya mencoba membersihkan rumput liar ini menggunakan tangan saya, namun ternyata susah sekali. hehehe.
|
Tersedia saluran air kecil |
Kolam kecil di atas digunakan pada saat pembersihan hama. Untuk campuran air dan zat pembasmi hamanya. Airnya selalu tersedia baik itu saat musim kemarauy maupun saat musim hujan.
|
Ada pohon yang tidak tumbuh dengan baik |
|
|
Kelapa Sawit terlihat sehat karena sering dipupuk |
|
Orang Gila yang membakar lahannya |
|
Sampe2 lahan orang pun ikut terbakar |
4 komentar:
Haha..bro..lucu...da nuntut ke orang yang bakar lahan blm..
belum euy.. secara yang ngebakar ketua RTnya pulak..
Kcl meroke bagus gak bro....
Bagus-bagus aja siy bro. Produksi tetap terjaga meskipun tanamannya sudah tua
Posting Komentar