Kali ini saya akan menceritakan
mengenai perjalanan saya dalam program Attachment ke bank-bank di Hongkong.
Untuk menuju ke Hongkong saya menggunakan pesawat dari Jakarta sehingga ini
juga merupakan kesempatan untuk “pulang kampung”. Untuk menuju kantor pada hari
Senin saya sudah sekalian membawa koper sehingga bisa langsung cabut ke
Jakarta. Setelah menyelesaikan pekerjaan di hari Senin ini, saya langsung
berangkat menuju bandara Polonia Jakarta dan tiba di rumah pukul 22.00.
Hari Pertama
Kami berangkat ke Hongkong
menggunakan pesawat Garuda pukul 10.00. Dari jakarta kami berangkat berempat
yaitu saya, Monik, Guntur, dan Anggi. Sementara dua orang senior telah
berangkat terlebih dahulu yaitu mas Erio dan mba Yuli. Kami sampai di Hongkong
sekitar pukul 3 siang. Sesampainya di bandara sudah ada orang yang menjemput
kami. Dikarenakan kami baru mulai melakukan kegiatan attachment pada keesokan
harinya, maka hari ini kami ingin berjalan2 di sekitaran hotel melihat
kesibukan kota Hongkong. Kami juga membeli beberapa kebutuhan kami di sini.
Kami makan malam di restoran khas
Vietnam yang ada di sana. Ternyata tidak banyak warga Hongkong yang mengerti
bahasa inggris. Padahal negeri ini cukup lama dijajah oleh Inggris sebelum
dikembalikan ke China. Menurut saya keramaian di Hongkong sama saja dengan di
Jakarta, namun mereka lebih teratur dan patuh terhadap peraturan. Semoga saja
Jakarta bisa seperti ini suatu saat nanti. Transportasi yang umum digunakan
adalah train serta bus tingkat.
Sementara itu dari sisi pergaulan,
menurut saya pergaulan di Hongkong terlihat lebih “bebas” dibandingkan di
jakarta. Perempuan2 menggunakan pakaian seksi berseliweran di sana. Godaan yang
cukup berat untuk orang yang sedang berpuasa Ramadhan ^_^. Warga asing yang
berlalu lalang juga cukup banyak. Entah untuk tujuan kerja ataupun hanya untuk
berwisata.
Hari Kedua
Di hari ini kami akan mengunjungi 4
counterparty. Setelah rekan2 yang lain selesai bersarapan, kemudian kami segera
berkumpul di lobi hotel. Di sini kami dipecah menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
1 terdiri dari mas Erio, Monik, dan Anggi. Serta kelompok 2 yang terdiri dari
mba Yuli, saya, Guntur, serta Bobo (dealer bank Mandiri Hongkong). Sebagai
informasi Bank Mandiri yang merupakan bank dengan aset terbesar di Indonesia
juga memiliki beberapa kantor luar negeri salah satunya di Hongkong.
Bank yang kami tuju ada 2 yaitu BNP
Paribas dan China Merchant bank. Pertama-tama kami mengunjungi BNP Paribas
terlebih dahulu. Di sini kami bertemu dengan head of Capital marketnya BNP
Hongkong. Kami berdiskusi sekitar 1 jam di sini. Kemudian kami melanjutkan ke
China Merchant Bank. Selesai dari kedua Bank tersebut, kami langsung menuju
Bank Mandiri Hongkong Branch. Lokasi kantornya berada di gedung yang sama
dengan bank BUMN lainnya.
Di sana kami bertemu dengan Branch Manager
cabang Hongkong yaitu pak Dikdik. Kami juga bertemu dengan Treasury manager
Bank Mandiri Hongkong yaitu mas Wanza. Kami juga diperkenalkan dengan pegawai
Bank Mandiri Hongkong lainnya yang merupakan campuran antara orang Indonesia
dan warga Hongkong. Kami juga mendapat presentasi dari mas Wanza mengenai
profile Bank Mandiri Hongkong. Kami pun juga menukarkan ‘dolar’ kami dengan
mata uang lokal yaitu HKD.
Selepas dari bank Mandiri Hongkong
maka selesailah kegiatan kami hari ini. Kami memutuskan untuk makan siang dulu
di restoran Indonesia. Dari sini kami berencana untuk melihat symphony of light
yaitu pertunjukan musik di tepi laut yang diikuti dengan pencahayaan di sisi
lain dari laut pada gedung2 bertingkatnya. Efek cahaya ini mengikuti irama dari
musik yang diputar. Sungguh sangat hebat. Pertunjukan ini berlangsung sekitar
15 menit. Di sepanjang jalan di tepian laut ini ada jejak berupa telapak tangan
dari orang2 penting di Hongkong. Serta patung Jet Lie yang cukup terkenal.
Lalu kami pun menuju ke ladies
market. Tapi sebelumnya kami makan malam terlebih dahulu. Dari sekian banyak
restoran disini, kami memilih Mc Donalds. Sama seperti restoran lainnya di
Hongkong, kebanyakan menu Mc Donalds mengandung daging babi yang haram bagi
umat muslim. Menu ayam yang tersedia hanya chicken wings dan chicken nuggets
(gubraaak....). Jadi apa boleh buat ya saya pesan itu saja.
Selesai makan, kami segera ke Ladies
Market. Namun sayangnya toko di sini sudah banyak yang tutup. Tapi kami masih
sempat berbelanja beberapa merchandise. Yang unik di sini adalah kita harus
menawar harga sengotot mungkin. Karena terkadang harga yang diberikan oleh
penjualnya sangat jauh dengan harga aslinya. Untuk di sini ada 2 cewe yang siap
bertarung untuk tawar menawar. Hehe.....
Hari Ketiga
Ini adalah hari pertama dari rencana
2 hari attachment kami di Deutsche Bank. Di sini kami telah disambut pegawai
Deutsche Bank Indonesia yang akan menemani kami dalam 2 hari ini. Di hari
pertama ini kami akan mendiskusikan mengenai CNH dan CNY serta bagaimana cara
mengoptimalkan yield baik itu melalui trading forex maupun money market dari
CNH. Selesai diskusi kami diajak makan siang oleh pak Amir. Padahal saat itu
saya sedang berpuasa. Jadi ya dikarenakan tuntutan pekerjaan, jadinya dengan
sangat menyesal saya harus membatalkan puasa saya. Kami makan siang bebek
peking yang cukup terkenal di Hongkong ini.
Selesai makan siang, kami kembali ke
Bank Mandiri Hongkong Branch. Di sini kami menerima tukeran uang dari mas Wanza
sehingga kami sudah memiliki cukup amunisi untuk berbelanja. Dari sini kami
melanjutkan perjalanan menuju The Peak. Dari tempat ini kami dapat melihat
seisi kota Hongkong dari ketinggian. Untuk mencapai lokasi ini dari kantor
membutuhkan waktu hampir 45 menit. Setelah puas melihat pemandangan Hongkong
dari ketinggian, kami kemudian mengunjungi Madame Tussaud Hongkong. Di sini
banyak terdapat patung lilin dari orang2 terkenal di seluruh dunia. Dari sini
kami pun kembali ke hotel kami.
Hari Keempat
Di Hari keempat ini kami kembali
melakukan attachment di Deutsche Bank. Deutsche Bank banyak memberikan
presentasi mengenai produk Bloomberg versi terbaru. Sebenarnya selain
penjelasan tentang Bloomberg juga akan diisi dengan outlook market namun karena
orang yang seharusnya mengisi materi sedang cuti maka materi ini pun
dibatalkan. Pegawai kantoran di hari Jumat boleh menggunakan pakaian bebas
untuk ke kantor. Bahkan saya sempat melihat ada pegawai bule yang hanya
menggunakan celana pendek saja.
Selesai materi presentasi, kami pun
kembali diajak makan oleh XXX. Lagi2 dengan ‘berat hati’ saya harus membatalkan
puasa saya. Kali ini kami makan di restauran burung dara yang cukup terkenal di
Hongkong. Ini adalah pertama kalinya saya makan burung dara. Cara makannya
ternyata cukup barbar juga dengan menggunakan tangan. Saat itu saya sampai
menghabiskan 3 ekor. Dagingnya siy kalau menurut saya tidak jauh berbeda dengan
daging hewan lainnya. Saya siy sebenarnya dalam hal makan ga terlalu perduli
makan daging apa. Selama masih halal pasti saya makan ^_^.
Selesai makan, kami berempat
berpisah dengan mas Erio dan mba Yuli untuk menuju ke Bank Mandiri Hongkong. Di
sini kami mengurus administrasi yang diperlukan serta pamit dengan pegawai bank
Mandiri Hongkong karena besok sudah akan kembali ke Indonesia. Setelah dari
bank mandiri Hongkong, tujuan kami selanjutnya adalah ke Kowloon. Tempat ini
terkenal sebagai salah satu surga belanja di Hongkong. Di sini banyak di jual
barang2 bermerk yang sudah out of sale. Namun kali ini Monik tidak ikut karena
dia merasa tidak enak badan. Selesai dari Kowloon kami pun kembali ke hotel. Kami
makan malam di rumah makan Indonesia.
Hari Kelima
Hari terakhir.., saatnya
meninggalkan Hongkong. Kami akan meninggalkan Hongkong menggunakan pesawat
sore. Rencananya pagi harinya kami akan ke Kowloon lagi untuk berbelanja
sebelum pulang. Sementara itu Monik akan pulang lebih dulu pada pagi harinya.
Maklum Ibu yang satu ini sedang hamil. Kami segera melakukan packing dan check
out dari hotel pukul 09.30.
Saya pun memutuskan untuk masuk ke
Disney Land. Eh ternyata di Disney land antreannya ga beda jauh dengan Dufan.
Rameee banget. Meskipun wahana yang ada kelihatan lebih menarik, tapi dengan
waktu hanya 3 jam saya hanya berusaha untuk menikmati sebanyak mungkin wahana.
Mungkin yang kurang dari perjalanan
kali ini adalah ada beberapa tempat yang kami belum kunjungi karena keterbatasan
waktu (dan uang tentunya) yaitu Makau, Ocean Park, patung Budha serta shark
aquarium. Mungkin pada attachment berikutnya. Hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar