Hari ini saya akan
menceritakan pengalaman saya mendaki Gunung Pangrango bersama rekan-rekan dari
bank tetangga. Perjalanan ini berlangsung dari Jumat 16 September 2011 malam
hingga 18 September 2011. Rencana ini cukup mendadak karena saya baru diberitahukan
pada hari Senin. Perjalanan ini merupakan yang pertama kalinya di tahun ini.
Seiring kesibukan karena pekerjaan serta masih mencari rekan2 baru yang hobi
naik gunung juga yah jadinya baru bisa sekarang. Sebenarnya sebelumnya sudah
sering memiliki rencana untuk naik gunung tapi yah rencana tinggal rencana.
Saya sangat antusias
menyambut perjalanan ini. Perjalanan ini merupakan sarana refreshing yang tepat
di tengah kesibukan kerja. Rencananya tim akan berangkat hari Jumat. Padahal
hari Jumat masih hari kerja. Jadi terpaksa saya harus menyusul sendiri.
Perlengkapan yang dibawa pun hanya seadanya saja. Pada hari Jumat itu saya
langsung berusaha pulang secepat mungkin. Itu pun baru bisa keluar pukul 7
malam. Sesampainya di rumah, bisikan setan mulai melenakan saya. Kayaknya lebih
asyik menghabiskan waktu di tempat tidur yang nyaman ini daripada capek2 naik
gunung.
Tidaaaak. Saya kembali
bergegas packing dan tak lupa juga membawa makanan secukupnya. Makanan yang
saya bawa cukup simpel yaitu beras, sardines ukuran besar 9 buah, aqua 2 liter.
Ya itu saja. Tapi beratnya sudah kayak bawa carrier. Saya baru meninggalkan
rumah pukul 10.30 malam. Dan naik bus dari kampung rambutan pukul 23.30. Untung
saja masih ada bus.
Sepanjang perjalanan
ini saya pun tertidur sambil menyiapkan tenaga untuk pendakian besok.
Perjalanan berlangsung kurang lebih 3 jam hingga Cibodas. Satu kebiasaan buruk
saya yang kali ini kembali terjadi adalah ketiduran di bus sehingga sering
kelewatan. Kali ini pun hal ii kembali terjadi. Untungnya kelewatannya tidak
terlalu jauh. Dari simpang Cibodas ke atas saya menggunakan ojek dengan biaya
15 ribu. Bisa dibayangkan di daerah puncak malam2 naik ojek gimana coba
dinginnya ^_^.
Akhirnya sampai juga di
Cibodas, dan bertemu dengan rekan2 yang lain. Jumlah anggota perjalanan kali
ini pun cukup banyak yaitu ada 13 orang. Pesertanya terdiri dari saya, Zaki,
Ilyas, Wira, Ujang, Bram, Bambang, Oki, Irawan, Sukri, Adi, Tomy serta 1 orang
cewe yaitu Lia. Semuanya anak BRI cuy kecuali saya. Hehehe. Sebagian peserta
tidur di warung sedangkan sebagian lainnya sudah duluan ke basecamp green
ranger. Saya pun menyempatkan diri untuk tidur2 kucing sebentar sambil menunggu
pagi.
Pagi pun tiba. Kami
bergegas untuk bersih2 dan sarapan pagi sebelum kembali berkumpul dengan teman2
lain di markas green ranger. Disana, kami mengurus perizinan dan segera memulai
pendakian. HEELLL YEEAAAHH!!!! PANGRANGO HERE WE COME..,
Kami pun memulai
pendakian melewati pintu masuk Cibodas yang sudah kesekian kalinya saya
lakukan. Tempo perjalanan kali ini lebih cepat dibandingkan dengan perjalanan
sebelumnya. Target kami hari ini bisa sampai Pangrango atau minimal bisa
ngecamp di kandang badak. Secara ritme perjalanan kali ini berlangsung cukup
cepat. Alhasil pukul 9 kami telah tiba di Air Terjun Cibereum. Sekitar setengah
jam kemudian kami melanjutkan perjalanan.
Saat melihat mas Irawan
sedikit kepayahan, saya pun bertukar tas dengan dia. Eh ternyata berat
carriernya ga jauh beda dengan berat tas saya ^_^. Padahal saya cuma bawa air
2, sardines besar 9 kaleng, serta beras. Baru kali ini saya melakukan
perjalanan ke Gede cuma membawa ransel. Ya sudahlah.
Perjalanan berikutnya
menuju shelter air panas. Di sini saya mulai kepayahan. Namun saya tetap mampu
berjalan di barisan depan. Rencananya tim yang duluan akan menyiapkan makanan
untuk tim yang berjalan lebih lambat. Baru sekitar pukul 12 kami akhirnya tiba
di air panas. Di shelter ini ada pemandangan yang sangat menarik. Ada 2 orang
cewe bule hanya menggunakan BH dan celana dalam saja sedang berendam di air
panas. Wow cukup banyak pendaki yang berhenti untuk melihat hal ini. Ckckck
Indonesia.., Indonesia..,
Setelah makan siang dan
puas menonton bule ^_^ akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Tapi apa daya
ternyata fisik saya sudah parah separah-parahnya. Membawa carrier yang cukup
berat ini serta fisik yang agak lemah karena kurang istirahat membuat saya
tepar. Bahkan saya berpikir untuk sampai kandang badak saja karena fisik saya
sudah drop sekali. Akhirnya saya bertukaran carrier dengan zaki. Ternyata
carriernya enteng sekali. Bahkan masih lebih berat ransel saya.
Sekitar jam 4 kami tiba
di shelter kandang badak. Kami pun segera mendirikan camp di tempat ini. Dari 3
tenda yang kami bawa, ternyata 1 rusak sehingga harus ada yang rela tidur di luar.
Saya pun mengajukan diri untuk tidur di luar. Padahal saya ga ada sleeping bag.
Cari mati siy emang. Tapi ya seperti biasa santaiii aja ^_^. Syukurlah cuaca
sangat mendukung dalam perjalanan kami kali ini. Sepanjang malam cuacanya
cerah. Tapi dinginnya itu ga nahan banget. Apalagi saya tidur beratapkan flying
sheet serta tidak menggunakan sleeping bag hanya kantong mayat. Eh ternyata
kantong mayatnya basah karena kena embun. Amsyong lah saya.
Pukul 1 rencananya kami
akan melakukan summit attack. Sementara 2 orang yang terlihat kurang enak badan
akan menjaga basecamp. Namun ternyata kami ngaret hingga jam 2.30. Mungkin
karena fisik kami yang sudah terlalu lelah. Akhirnya setelah berdoa hati kami
mantap untuk segera melaksanakan summit attack. Saya berjalan paling depan
untuk membuka jalan. Ehh baru beberapa ratus meter kami berjalan Lia memutuskan
untuk tidak ikut summit attack dikarenakan nafasnya yang sesak. Akhirnya kami
pun melanjutkan perjalanan bersepuluh menuju puncak.
Ternyata walaupun kami tidak
membawa carrier, tetap saja perjalanan menuju puncak pangrango ini sangat
berat. bahkan menurut saya lebih berat dibandingkan ke puncak gunung gede. Untungnya
meskipun berjalan pada malam hari, tapi jalurnya masih jelas terlihat. Kami pun
tidak sendirian mendaki puncak Pangrango karena ada beberapa kelompok juga yang
turut mendaki. Butuh waktu hingga 3 jam sebelum akhirnya kami tiba di Puncak
Pangrango. Saat itu matahari sudah terbit sedikit.
Pemandangan di puncak
Pangrango jauh berbeda dibandingkan dengan Puncak Gede. Tidak ada kawah seperti
yang terdapat di gunung Gede. Di puncak ini juga ada tugu triangulasi yang
sudah banyak ditempeli galeri vandalisme. Di puncak kami menyempatkan diri
untuk beristirahat dan makan pagi sebelum kembali turun. Kemudian saya pamit
sebentar kepada kelompok ini untuk menuju lembah Mandalawangi. Tempat yang
selama ini hanya ada di angan2 saya. Lembah yang telah membius sekian banyak
pendaki untuk mencapainya.
Akhirnya tibalah saya
seorang diri di Lembah Mandalawangi. Sepi.., Sunyi.., Dingin.., Tapi inilah
tempat yang telang saya mimpikan dari lama. Akhirnya kesampaian juga bisa
melihat tempat ini. Sebuah padang edelweiss yang dikelilingi oleh bukit-bukit. Sunyi
sekali tempat ini. Cuma ada sekitar 5 orang pada saat itu. Saya menyempatkan
untuk tiduran sejenak. Tapi karena dingin banget dan takut terlena akhirnya
saya balik lagi ke puncak.
Seusai menikmati
sarapan pagi dan foto, kami kembali ke kandang badak. Akhirnya sekitar pukul 9
kami telah kembali lagi ke kandang badak disambut dengan rekan-rekan lain yang tidak
ikut naik. Pukul 11 kami segera turun meninggalkan kandang badak dan kembali ke
basecamp green ranger. Di tengah perjalanan mulai turun hujan rintik-rintik.
Sayangnya pada perjalanan kali ini saya tidak ke air terjun Cibereum.
Pukul 4an kami tiba di
basecamp green ranger untuk beristirahat dan bersih-bersih sejenak sambil
menunggu hujan reda. Hingga akhirnya kami pun pamit dan memulai perjalanan
menuju ke Jakarta. Sayangnya diakibatkan ada kecelakaan di daerah Ciawi
menyebabkan lalu lintas macet total.
Kami baru sampai di Jakarta sekitar pukul 01.30 dini hari.
Begitu sampai di BRI,
saya langsung pamit dengan rekan-rekan perjalanan dan pulang menggunakan taksi.
Akhirnya pukul 1 saya tiba di rumah. Lekas2 istirahat karena besok pagi2 harus
udah bikin mormet. Wkwkwkwk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar